Saat ini, tim ahli Pemerintah Provinsi Jakarta tengah mengkaji salah satu kawasan di samping Jalan Raya TB Simatupang, Jakarta Selatan, untuk menggantikan fungsi Stadion Lebak Bulus.
“Kawasan TB Simatupang dinilai paling tepat sebagai lokasi pengganti stadion,” kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jakarta, Ratiyono, di Jakarta, Kamis, 10 Februari 2011.
“Kawasan TB Simatupang dinilai paling tepat sebagai lokasi pengganti stadion,” kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jakarta, Ratiyono, di Jakarta, Kamis, 10 Februari 2011.
Mengapa kawasan Jalan TB Simatupang, Ratiyono menjelaskan, karena salah satu syarat lahan yang bisa dipakai untuk menggantikan Stadion Lebak Bulus harus seluas 4,5 hektar atau sesuai dengan luas area stadion sendiri.
Bila semuanya berjalan lancar - sesuai rencana pemerintah – maka Stadion Lebak Bulus dapat segera dipindah. Lalu, bekas lahannya dimanfaatkan untuk melancarkan proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) tahap I Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang sekarang ini sedang berjalan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Stadion Lebak Bulus akan digusur pemerintah karena ternyata depo MRT mengalami perluasan, dari perencanaan semula seluas 7.000 meter menjadi satu hektar.
Selain akan menggusur stadion, perluasan ini juga akan menyentuh lahan Terminal Lebak Bulus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta, Ery Basworo, menambahkan pembebasan lahan untuk MRT ditargetkan selesai pada 2011. Adapun dana yang telah dialokasikan dalam APBD 2011 untuk kepentingan ini nilainya sampai Rp300 miliar.
Secara keseluruhan, MRT berbasis rel ini, akan membentang sepanjang 110,3 kilometer. Terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer. Kemudian Koridor Timur – Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan - Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I yakni Lebak Bulus - Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Targetnya mulai beroperasi pada akhir 2016.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan - Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi. Targetnya beroperasi 2018 atau dipercepat dua tahun, dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.
Sementara itu, Koridor Barat - Timur saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024- 2027. (sj)
Bila semuanya berjalan lancar - sesuai rencana pemerintah – maka Stadion Lebak Bulus dapat segera dipindah. Lalu, bekas lahannya dimanfaatkan untuk melancarkan proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) tahap I Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang sekarang ini sedang berjalan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Stadion Lebak Bulus akan digusur pemerintah karena ternyata depo MRT mengalami perluasan, dari perencanaan semula seluas 7.000 meter menjadi satu hektar.
Selain akan menggusur stadion, perluasan ini juga akan menyentuh lahan Terminal Lebak Bulus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta, Ery Basworo, menambahkan pembebasan lahan untuk MRT ditargetkan selesai pada 2011. Adapun dana yang telah dialokasikan dalam APBD 2011 untuk kepentingan ini nilainya sampai Rp300 miliar.
Secara keseluruhan, MRT berbasis rel ini, akan membentang sepanjang 110,3 kilometer. Terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer. Kemudian Koridor Timur – Barat sepanjang 87 kilometer.
Pembangunan Koridor Selatan - Utara dari Lebak Bulus – Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I yakni Lebak Bulus - Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Targetnya mulai beroperasi pada akhir 2016.
Tahap II akan melanjutkan jalur Selatan - Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi. Targetnya beroperasi 2018 atau dipercepat dua tahun, dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.
Sementara itu, Koridor Barat - Timur saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024- 2027. (sj)