Bila ada sebuah manuskrip yang paling membuat pusing para ilmuwan, itu adalah manuskrip Voynich. 
Disebut-sebut sebagai manuskrip paling misterius, manuskrip Voynick  ditemukan oleh seorang penjual buku bernama Wilfrid Voynich, pada 1912,  di Villa Mondragone, dekat Roma.
Seperti dikutip Discovery News, manuskrip tua ini dipercaya  berasal dari abad 15. Greg Hodgins, dari Departemen Fisika University of  Arizona bekerja sama dengan School of Anthropology Arizona mengatakan  bahwa manuskrip ini dibuat antara tahun 1404-1438.
Voynich mengumumkan temuan mansukrip tersebut dengan harapan agar  manuskrip itu bisa diterjemahkan. Ia mengklaim bahwa manuskrip itu  sebelumnya dimiliki oleh Rudolf II dari kerajaan Habsburg di abad 16. 
Voynich juga percaya bahwa manuskrip itu dibuat oleh Roger Bacon,  seorang ilmuwan Inggris dari abad 13. Namun, klaim Voynich ini setelah  diuji oleh pengukuran umur karbon, tidak terbukti.
Yang jelas, manuskrip setebal 250 halaman dan terdiri dari 250.000  karakter ini memang sangat sulit dipecahkan. Terbagi dalam beberapa  kelompok, seperti tulisan dan kalimat, beberapa di antaranya mirip huruf  latin Latin dan angka-angka Romawi, yang lainnya bahkan menggunakan  bahasa yang belum diketahui.
Selain itu, mansukrip ini juga memiliki tulisan tangan teka-teki yang  dikelilingi dengan ilustrasi gambar yang ruwet: tanaman yang tidak bisa  diidentifikasi, simbol-simbol astrologi, jaringan pipa, dan gambar  perempuan yang tengah mandi di dalam carian berwarna hijau.
"Siapa yang tahu apa yang ditulis di manuskrip itu. Lihat saja. Apa  itu berkaitan dengan botani? Apakah mereka organisme laut? Apakah  terkait astrologi? Tidak ada yang tahu," kata Hodgins.
Ada spekulasi yang mengatakan bahwa manuskrip itu merupakan hasil  karya milik sekte keagamaan, dokumen satu-satunya yang tersisa dari  sebuah bahasa yang sudah terlupakan, kode rahasia yang menunjukkan resep  ramuan keabadian. Namun, beberapa pakar juga mengatakan bahwa manuskrip  ini hanya sekadar hoax.
Pada 2003 seorang pakar komputer Gordon Rugg sempat mendemonstrasikan bahwa teks-teks di mansukrip itu bisa dipecahkan dengan sebuah perangkat enkripsi yang ditemukan pada 1550, Cardan Grille. "Walaupun saya belum yakin 100 persen dengan keakuratan perkiraan usia manuskrip ini."
Menurut Nick Pelling, penulis buku "The Curse of the Voynich," kecil kemungkinan manuskrip itu dibuat setelah tahun 1500.(src)
Pada 2003 seorang pakar komputer Gordon Rugg sempat mendemonstrasikan bahwa teks-teks di mansukrip itu bisa dipecahkan dengan sebuah perangkat enkripsi yang ditemukan pada 1550, Cardan Grille. "Walaupun saya belum yakin 100 persen dengan keakuratan perkiraan usia manuskrip ini."
Menurut Nick Pelling, penulis buku "The Curse of the Voynich," kecil kemungkinan manuskrip itu dibuat setelah tahun 1500.(src)
 
 
 





 
 »
                    » 
