Salah satu grup keuangan terbesar di negara Malaysia, Khasanah Berhad Malaysia, tertarik berinvestasi dalam pembangunan pembangkit listrik untuk kebutuhan Mass Rapid Transit (MRT) dan Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Marunda, serta sejumlah pembangunan jalan tol di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan setelah melihat perkembangan infrastruktur di DKI Jakarta, Khasanah Berhad Malaysia tertarik dan menawarkan pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Meski baru dalam tahap pembicaraan, rencana itu dianggap sesuai dengan pengembangan yang tidak menganggu keuangan infrastruktur pemerintah daerah.
"Tawaran itu baru sekedar pembicaraan saja, kalau memang ingin berinvestasi maka kita sudah siap dengan tawaran-tawaran pembiayaan infrastruktur yang ada," ujar Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.
Dikatakan Fauzi Bowo, kerja sama pembiayaan pembangunan jalan dalam kota dan pembangkit tenaga listrik memang sangat dibutuhkan DKI Jakarta pada masa mendatang, khususnya power plant atau pembangkit tenaga listrik. Karena daya listrik yang disediakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mencukupi untuk kebutuhan infrastruktur DKI.
Sehingga, Jakarta akan memiliki power plant sendiri dan mengurangi ketergantungan dari PLN. Hal ini berkaitan dengan pembangunan MRT dan kawasan ekonomi khusus Marunda yang membutuhkan pasokan listrik yang tinggi.
Tapi tidak semua proyek infrastruktur dapat diberikan kepada pihak swasta, karena investasi swasta mengharapkan keuntungan yang tinggi. Padahal Pemerintah DKI Jakarta berharap keuntungan tersebut tidak terlalu membebani kepentingan publik, seperti kelanjutan proyek Monorel.
Mengenai persolan ini, Khasanah Berhad dianggap telah memahami dan akan membicarakan rencana investasi ini dengan mitranya di Indonesia, terkait pembangunan proyek dengan skema public-private partnership untuk membangun fasilitas dan meningkatkan kualitas infrastruktur Jakarta. (kd)
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan setelah melihat perkembangan infrastruktur di DKI Jakarta, Khasanah Berhad Malaysia tertarik dan menawarkan pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Meski baru dalam tahap pembicaraan, rencana itu dianggap sesuai dengan pengembangan yang tidak menganggu keuangan infrastruktur pemerintah daerah.
"Tawaran itu baru sekedar pembicaraan saja, kalau memang ingin berinvestasi maka kita sudah siap dengan tawaran-tawaran pembiayaan infrastruktur yang ada," ujar Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 14 Februari 2011.
Dikatakan Fauzi Bowo, kerja sama pembiayaan pembangunan jalan dalam kota dan pembangkit tenaga listrik memang sangat dibutuhkan DKI Jakarta pada masa mendatang, khususnya power plant atau pembangkit tenaga listrik. Karena daya listrik yang disediakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mencukupi untuk kebutuhan infrastruktur DKI.
Sehingga, Jakarta akan memiliki power plant sendiri dan mengurangi ketergantungan dari PLN. Hal ini berkaitan dengan pembangunan MRT dan kawasan ekonomi khusus Marunda yang membutuhkan pasokan listrik yang tinggi.
Tapi tidak semua proyek infrastruktur dapat diberikan kepada pihak swasta, karena investasi swasta mengharapkan keuntungan yang tinggi. Padahal Pemerintah DKI Jakarta berharap keuntungan tersebut tidak terlalu membebani kepentingan publik, seperti kelanjutan proyek Monorel.
Mengenai persolan ini, Khasanah Berhad dianggap telah memahami dan akan membicarakan rencana investasi ini dengan mitranya di Indonesia, terkait pembangunan proyek dengan skema public-private partnership untuk membangun fasilitas dan meningkatkan kualitas infrastruktur Jakarta. (kd)