Menurut laporan terbaru dari firma keamanan komputer Imperva, kontrol  terhadap situs-situs pemerintahan AS diperjualbelikan mulai dari harga  US$33-US$499 (Rp 300 ribu sampai Rp 4,5 juta).
Seperti dikutip dari situs ComputerWorld, pada sebuah forum  'bawah tanah' yang merupakan pasar gelap di kalangan hacker, Imperva  menemukan adanya jual beli beberapa situs web pemerintah AS, termasuk  situs milik kalangan militer.
"Anda bisa membeli akses administrator situs-situs tersebut dengan  mudah," ujar Noa Bar-Yosef, Senior Security Strategis Imperva. Padahal,  semua itu adalah situs penting.
Di antaranya adalah situs Pharmacoeconomic Center milik Departemen  Pertahanan AS yang menganalisa penggunaan obat-obatan bagi militer, dan  veteran AS. Lalu ada situs negara bagian Utah AS dan Michigan, situs  pemerintahan Italia, maupun beberapa situs universitas di AS. 
Tak hanya menjual situs pemerintah, para peretas juga mengobral  beberapa informasi rahasia yang mereka curi dari berbagai situs hanya  seharga US$20 (180 ribu) untuk 1000 informasi rahasia tadi.
Biasanya informasi ini diperlukan para spammer atau penipu online  untuk melancarkan aksi-aksinya. Sejauh ini, Bar-Yosef mengatakan ada  sekitar 16 situs pemerintahan dan 300 ribu data rahasia orang yang  diperjualbelikan di forum itu.
Bar-Yosef memperkirakan, hacker mampu mencuri data rahasia tersebut  menggunakan serangan yang disebut SQL Injection. Biasanya laman web yang  menyediakan boks pencarian atau form pengisian, bisa diserang, karena  boks tersebut akan berhubungan langsung dengan database.
Menurutnya, tidak perlu keahlian teknis yang mendalam untuk melakukan  hal itu. Bahkan hacker pemula yang biasa disebut dengan istilah 'script  kiddies', bisa melakukan serangan jenis ini.
Namun, serangan SQL Injection bisa berakibat fatal. Misalnya pada  kasus jebolnya sistem pembayaran milik perusahaan Heartland dan 7-Eleven  oleh peretas bernama Albert Gonzalez. (np)
 
 
 





 
 »
                    » 
