Pil kontrasepsi, disebut-sebut sebagai salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif. Dimana satu pil diminum setiap harinya pada waktu yang sama. Tidak hanya mampu mencegah kehamilan, pil kontrasepsi juga memiliki keunggulan lain dibanding alat kontrasepsi lainnya.
“Pil kontrasepsi mempunyai keuntungan non kontraseptif,” kata Spesilias Kebidanan dan wakil Asia Pacific Council on Contraception (APCOC), Biran Affandi di Jakarta.
Menurutnya, pil kontrasepsi mengandung dosisi rendah estrogen dan progestin yang menyerupai estrogen dan progestin asli dalam tubuh wanita. Diakui, tingkat kegagalan penggunaan pil kontrasepsi adalah 0,1 persen. Ini lebih baik dibanding kontrasepsi lain seperti suntik (0,3%) maupun kondom (3%).
Kata Biran ini terjadi lantaran pil kontrasepsi mampu menekan ovulasi yang mampu mencegah terjadinya pembuahan dalam rahim. kemampuan lain yang dimiliki yakni mampu mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga mampu melindungi wanita dari kanker ovarium dan rahim.
“Dengan menggunakan pil kontrasepsi, kegagalan menderita kanker indung telur dan kista ovarium menurun 50 persen,” katanya.
Ia juga menyatakan, rata-rata pengguna pil kontrasepsi akan mengalami haid yang teratur, keluarnya darah haid lebih sedikit sehingga mampu melindungi wanita dari masalah anemia. Pil ini juga mampu menurunkan risiko tumor jinak payudara, menurunkan risiko terkena penyakit radang panggul serta mampu menjaga kepadatan tulang.
Meski begitu, Biran mengingatkan bahwa pantang bagi penderita liver menggunakan pil kontrasepsi. Menurutnya, pil kontrasepsi akan dimetabolisme lewat hepar (hati), sehingga jika terjadi masalah pada hati, pil yang ditelan akan sulit dimetabolisme oleh tubuh.
“Makanya, jangan heran , jika pasien menginginkan penggunaan kontrasepsi, para dokter sering menanyakan apakah ada riwayat keluarga dengan penyakit hati. Ini penting untuk mencegah terjadinya masalah,” katanya. (adi)
source