Satelit Jerman, ROentgen SATtelite (Rosat) jatuh ke permukaan bumi, kemarin. Setelah menjadi sampah antariksa sejak tahun 1999, Badan Antariksa Jerman (DLR) memperkirakan Rosat masuk ke permukaan atmosfer bumi sekitar pukul 01.45 GMT (08.45 WIB) atau 02.15 GMT (09.15 WIB), Minggu pagi, 23 Oktober 2011.
Hingga saat ini, DLR belum mengkonfirmasi lokasi jatuh Rosat. Begitu pula dengan badan antariksa lain, seperti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Namun, laman Spaceweather.com menyebut Rosat jatuh di daratan di wilayah Thailand Utara. Di laman itu, pakar satelit Rosat Harro Zimmer menyebut Rosat memasuki atmosfer bumi sekitar pukul 01.56 GMT (08.56 WIB), pada koordinat 21,33 Lintang Utara dan 100,32 Bujur Timur.
Selama ini, daratan jarang menjadi lokasi jatuhnya sampah antariksa, karena biasanya jatuh di lautan. Walau begitu, belum ada konfirmasi resmi juga dari Pemerintah Thailand mengenai lokasi jatuhnya Rosat.
Sebelumnya, Rosat diprediksi jatuh di sekitar Samudera Pasifik. Namun, ada juga prediksi yang menyebut Rosat jatuh di kawasan Asia Tenggara.
Sebelum disebut jatuh di Thailand, Rosat diprediksi jatuh di Asia Tenggara di Samudera India kawasan timur Srilanka; dekat laut Andaman di lepas pantai Myanmar; atau dekat Teluk Bengal, kawasan laut di antara Timur India dan Barat Indonesia.
Satelit berukuran minivan ini diperkirakan akan terbakar di atmosfer, namun masih ada 30 fragmen seberat 1,87 ton bagian lainnya yang tak terbakar dan jatuh bebas ke bumi. Puing terbesar Rosat yang diperkirakan jatuh ke bumi adalah sistem cermin tahan panas, yang terbuat dari material karbon khusus.
Satelit seberat 2,69 ton ini diluncurkan di Cape Canaveral, Florida pada tahun 1990 dan tidak lagi digunakan pada 1999. Rosat digunakan untuk meneliti asal dan komposisi spektra dan distribusi energi radiasi X-ray di jagat raya. Karena itu Rosat mengambil nama dari Wilhelm Roentgen, yang merupakan penemu x-ray.
Walau jatuh bebas setelah tidak lagi digunakan, kecil kemungkinan Rosat jatuh menimpa permukiman. Adapun probabilitas Rosat jatuh menimpa permukiman adalah 1 : 2.000. Dengan jumlah penduduk bumi mencapai hampir 7 miliar, maka potensi Rosat melukai satu individu adalah 1 : 14 triliun. (adi)
source