Anak-anak dengan ibu yang mengonsumsi asam folat pada dua bulan pertama kehamilan cenderung terhindar dari keterlambatan berbicara, demikian hasil temuan ilmuwan Norwegia yang dimuat dalam Journal of American Medical Association.
Dr Ezra Susser dari Columbia University of Public Health New York, yang melakukan penelitian mengatakan, temuan mendukung agar para ibu hamil mengasup asam folat selama awal kehamilan. "Hal yang Anda lakukan dan makan selama hamil bukan hanya menentukan pengembangan anak selama dalam kandungan tapi juga setelah lahir," katanya pada Reuters.
Para peneliti melakukan survei kepada 40.000 wanita Norwegia yang sedang hamil. Mereka ditanyakan suplemen yang dikonsumsi dalam empat minggu sebelum hamil sampai delapan minggu setelah pembuahan. Kemudian, ketika anak-anak mereka berusia tiga tahun, partisipan diminta menjawab pertanyaan seputar kemampuan bahasa anak-anak, termasuk berapa banyak kata dan frasa yang bisa mereka ucapkan.
Balita tiga tahun yang hanya dapat mengucapkan satu kata pada satu waktu atau berbicara menggunakan 'ucapan yang tak dimengerti' dianggap memiliki keterlambatan bahasa parah. Secara total, sekitar satu dari 200 anak masuk ke dalam kategori itu.
Peneliti menemukan, empat dari 1.000 anak dari ibu yang mengasup asam folat dan vitamin memiliki kemampuan berbahasa parah, dibanding sembilan dari 1.000 anak dengan ibu yang tidak mengasup asam folat di awal kehamilan.
Namun, studi ini tidak menemukan adanya hubungan antara asam folat selama kehamilan dengan keterampilan motorik anak-anak, seperti menendang atau menangkap bola.
Menurut Susser, nutrisi memengaruhi pertumbuhan neuron pada saraf dan pembentukan protein gen tertentu. Sehingga, dia merekomendasikan agar wanita hamil mengasup makanan yang mengandung asam folat selama kehamilan seperti biji-bijian, ikan dan suplemen asam folat. (umi)
source