Salah seorang petugas sedang melakukan penggalian kolam pemandian Roma di Kota Tua Jerusalem.
Ketika menggali untuk lokasi tempat pemandian ritual baru bagi kaum Yahudi di Jerusalem, arkeolog Israel temukan sebuah kolam milik pasukan Roma yang telah menghancurkan kota tersebut dua ribu tahun yang lalu.
Penemuan tersebut termasuk yang paling langka, hal tersebut dikarenakan Roma membangun kembali kota yang sudah dihancurkan pada tahun 70 M dan telah mengusir para kaum Yahudi dari Jerusalem.
Direktur penggalian, Ofer Sion, mengatakan bahwa situs tersebut membantu memberikan bukti bahwa kota Roma ternyata lebih luas dibandingkan perkiraan sebelumnya.
"Ini merupakan penemuan penting karena di setiap penggalian di tanah Yahudi kami tidak pernah menemukan sebuah bangunan dari abad ke-2 dan ke-3," ujarnya seperti dikutip Associated Press, Selasa (23/11/2010).
Kota Jerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia, dan para arkeolog secara rutin di kerahkan untuk memeriksa jika ada rencana pembangunan akan berlangsung di kota.
Para arkeolog menemukan tangga yang menuju kolam renang yang berlantai putih dan ratusan genting dari tanah liat yang bertuliskan nama dari unit pasukan Roma, yang terkenal adalah Legion Ke-10, yang membangun kolam renang tersebut. Sion mengatakan bahwa lokasi tersebut merupakan bagian dari kompleks yang lebih besar di mana para pasukan biasa untuk mandi.
Setelah kota di bumi hanguskan dan kerajaan Yahudi turun tahta, Roma mendirikan Kota Aelia Capitolina sebagai ibukota dari propinsi Syria-Palestina.
Kemudian ketika Yordania berkuasa di Kota Tua Jerusalem dari tahun 1948-1967, pabrik pemotongan kayu dibangun di lokasi tersebut.
Dewan kota Jerusalem sedianya akan membangun sebuah mikveh, sebuah ritual pemandian Yahudi. Pemandian tersebut digunakan oleh orang Yahudi untuk ritual penyucian.