Kasus penggelapan dana nasabah oleh pegawai Citibank Indonesia mulai menghantui pemilik dana besar di bank lain. Nasabah kaya ini mulai mempertanyakan keamanan simpanan uang mereka.
"Ada pertanyaan nasabah prioritas kami soal keamanan dana mereka," ujar Kepala Divisi Penjualan Konsumer PT Bank Bukopin Dewi Ekawati di sela-sela peluncuran Bukopin Go Digital di e Corner Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin, 11 April 2011.
Menurut Dewi, bisnis bank adalah bisnis kepercayaan. Karenanya, pertanyaan akan keamanan dana oleh nasabah prioritas merupakan hal yang bisa dimaklumi oleh perbankan.
Bank Bukopin sendiri terus meyakinkan nasabah bahwa dana simpanan nasabah akan aman dari penyelewengan maupun tindak kriminal lainnya.
Selama ini, lanjut Dewi, nasabah prioritas yang rata-rata memiliki simpanan minimal Rp 500 juta selalu mendapat perlakuan khusus. Perlakuan itu seperti bebas antrean serta pelayanan tersendiri lewat staf khusus.
Untuk staf khusus ini pun, Bukopin memastikan telah menyelidiki rekam jejak profesional dari stafnya disamping penilaian dari segi keahlian yang mumpuni. "Calon staf khusus harus mengikuti berbagai pelatihan dulu dan skala pangkatnya lebih tinggi," katanya.
Beberapa keahlian yang harus dimiliki staf khusus di antaranya penanganan nasabah, kemampuan rencana keuangan, menguasai asuransi. Semua keahlian itu dibuktikan dengan dikeluarkannya sertifikasi khusus.
Tahun ini, Bank Bukopin menargetkan kenaikan nasabah sebesar 40-50 persen atau sekitar 400-500 ribu nasabah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 lalu, nasabah tabungan Bukopin mencapai sekitar satu juta orang. "Kita membuat beberapa program untuk meningkatkan jumlah nasabah. Salah satunya dengan go digital ini." katanya.
Lain Bukopin lain BRI. Manajemen bank dengan aset terbesar di Indonesia ini sebelumnya menyatakan untuk tahun ini target total dana kelola atau tabungan nasabah kaya sebesar Rp10 triliun.
Untuk mengembangkan layanan itu, BRI akan membuka kantor khusus nasabah prioritas sebanyak 20 kantor sentra layanan prioritas di berbagai kota seperti Balikpapan, Semarang, Malang, Yogyakarta. Saat ini BRI hanya memiliki 8 kantor khusus nasabah kaya yaitu di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Denpasar. (umi)
"Ada pertanyaan nasabah prioritas kami soal keamanan dana mereka," ujar Kepala Divisi Penjualan Konsumer PT Bank Bukopin Dewi Ekawati di sela-sela peluncuran Bukopin Go Digital di e Corner Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin, 11 April 2011.
Menurut Dewi, bisnis bank adalah bisnis kepercayaan. Karenanya, pertanyaan akan keamanan dana oleh nasabah prioritas merupakan hal yang bisa dimaklumi oleh perbankan.
Bank Bukopin sendiri terus meyakinkan nasabah bahwa dana simpanan nasabah akan aman dari penyelewengan maupun tindak kriminal lainnya.
Selama ini, lanjut Dewi, nasabah prioritas yang rata-rata memiliki simpanan minimal Rp 500 juta selalu mendapat perlakuan khusus. Perlakuan itu seperti bebas antrean serta pelayanan tersendiri lewat staf khusus.
Untuk staf khusus ini pun, Bukopin memastikan telah menyelidiki rekam jejak profesional dari stafnya disamping penilaian dari segi keahlian yang mumpuni. "Calon staf khusus harus mengikuti berbagai pelatihan dulu dan skala pangkatnya lebih tinggi," katanya.
Beberapa keahlian yang harus dimiliki staf khusus di antaranya penanganan nasabah, kemampuan rencana keuangan, menguasai asuransi. Semua keahlian itu dibuktikan dengan dikeluarkannya sertifikasi khusus.
Tahun ini, Bank Bukopin menargetkan kenaikan nasabah sebesar 40-50 persen atau sekitar 400-500 ribu nasabah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 lalu, nasabah tabungan Bukopin mencapai sekitar satu juta orang. "Kita membuat beberapa program untuk meningkatkan jumlah nasabah. Salah satunya dengan go digital ini." katanya.
Lain Bukopin lain BRI. Manajemen bank dengan aset terbesar di Indonesia ini sebelumnya menyatakan untuk tahun ini target total dana kelola atau tabungan nasabah kaya sebesar Rp10 triliun.
Untuk mengembangkan layanan itu, BRI akan membuka kantor khusus nasabah prioritas sebanyak 20 kantor sentra layanan prioritas di berbagai kota seperti Balikpapan, Semarang, Malang, Yogyakarta. Saat ini BRI hanya memiliki 8 kantor khusus nasabah kaya yaitu di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Denpasar. (umi)