Delete this element to display blogger navbar

Kinerja DPR Dikritik, Gedung Baru Dikecam

Pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp1 triliun terus menuai kecaman. Kinerja DPR yang masih buruk dan kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak hidup miskin menjadi alasan penolakan pembangunan.

Pengamat politik Adhie Massardi mengatakan pembangunan gedung baru tidak sejalan dengan kinerja anggota DPR yang buruk.


"Sampai hari ini anggota DPR mulai dari 2004 sampai sekarang belum banyak menghasilkan sesuatu untuk Indonesia," kata Adhie, dalam sebuah diskusi di Doekoen Coffee, Jakarta, Minggu, 3 April 2011.


DPR dinilai Adhie Massardi gagal membuat undang-undang yang berpihak kepada rakyat. "Kalau DPR benar-benar bekerja, tolong tunjukkan UU mana yang benar-benar berpihak pada rakyat," ujar Adhie yang juga Koordinator Gerakan Indonesia Bersih.


Kritikan keras juga dilontarkan aktor Pong Harjatmo, yang sebelumnya mengkritik DPR melalui tulisan "Jujur, Adil, Tegas" di atap gedung kura-kura di komplek gedung parlemen. Pong menyesalkan adanya pembangunan gedung baru DPR, sedangkan fasilitas umum untuk rakyat miskin masih kurang, bahkan yang ada pun dalam keadaan memprihatinkan.

"Gedung baru boleh saja, jika gedung sekolah sudah bagus, sarana dan prasarana sudah oke, kesejahteraan rakyat sudah terpenuhi dengan baik," kata Pong.

Pong pun menyesalkan mekanisme pengadaan anggaran oleh pemerintah, sehingga fasilitas umum seperti sekolah menjadi terbengkalai. Di sisi lain, pembangunan gedung DPR senilai triliunan rupiah seakan mudah diloloskan.

"Pemerintah tak fokus. Fokusnya hanya pada pemerintahan, golongan, dan partainya," ucap Pong. (art)

share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita