Sammy Hori lahir dengan kondisi jantung setengah. Hasil foto menunjukkan, bocah itu hanya memiliki satu pompa ventrikel. Bukan dua seperti manusia normal. Menurut hitungan medis, ia hanya sanggup hidup beberapa hari. Nyatanya, bocah itu tumbuh sehat memasuki usia tujuh tahun.
"Sangat menakjubkan menontonnya bermain sepakbola dengan teman-temannya. Kami tidak pernah memprediksi dia akan hidup lebih dari seminggu," ujar sang bunda, Eileen, seperti dikutip dari laman The Sun.
Wanita 41 tahun itu tidak menyangka putranya mampu bertahan hidup, setelah mendengar penjelasan dokter usai persalinan. "Dokter mengatakan hal tersebut adalah kondisi yang paling serius yang pernah dilihatnya. Dia pun mengatakan hal tersebut tidak menunjang kehidupan," ujarnya.
Eillen dan Ken, suaminya, diminta mempertimbangkan berbagai alternatif medis yang ditawarkan untuk menyelamatkan Sammy. Tak ingin menyerah pada takdir, pasangan yang tinggal di Cambridge ini menempuh segala risiko atas tindakan medis yang diperlukan.
Sammy menjalani sejumlah penelitian medis untuk menentukan jenis tindakan yang paling tepat. Setelah melakukan analisis data medis dan melihat hasil foto perkembangan jantungnya, Sammy menjalani operasi pertama saat usia enam minggu. Tindakan ini diikuti dua operasi lain saat usia empat tahun.
Setelah melewati tiga operasi dengan tingkat risiko cukup tinggi, Sammy pulih. Bocah ini tumbuh ceria dan tangkas seperti bocah seusianya. "Dia memiliki kehidupan normal. Suka bermain sepakbola. Walaupun terkadang harus menghindari cuaca dingin karena memiliki sirkulasi pernapasan yang buruk, dia mampu berjalan dan berenang seperti anak normal," ujar Eileen.