Mobil petinggi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Andi Darussalam Tabusalla diserang di depan Kantor KONI pada Jumat, 4 Maret 2011. Sebanyak 11 orang berstatus saksi diamankan petugas.
Hari ini, Polda Metro Jaya meminta keterangan Andi Darussalam. Ketika dikonfirmasi wartawan soal kronologi penyerangan, Andi mengatakan, kejadian berlangsung cepat.
"Tiba-tiba ada mobil stop di samping mobil saya. Terus tiba tiba ada yang turun, ngeluarin parang. Terus mobil saya mau bergerak dipalang di depan," kata Andi di Polda Metro Jaya, Sabtu 5 Maret 2011. Setidaknya lima orang memukul mobil, dari belakang, samping kiri, samping kanan, dan depan.
Saat kejadian, Andi mengaku berada di dalam mobil. Di sebelah kiri. "Alhamdulillah saya nggak kena." Andi yang menyaksikan sendiri kejadian penyerangan mengaku mengenal beberapa muka penyerang.
Dari 11 orang saksi yang diperiksa ada yang dikenal? "Sekilas nggak ada," tambah Andi. Ditambahkan Andi, penyerang mobilnya ada banyak, sekitar 25 orang.
Empat diantara para penyerang, kata Andi, membawa parang. Ada yang mengacungkan pistol? "Nggak ada tuh yang mengacungkan, kalau celurit ada yang bawa," tambah dia.
Andi mengaku tak pernah mendapat ancaman. Soal motif, ia mengaku tak tahu. "Silahkan tanya polisi." Andi berharap kasus ini dituntaskan. "Siapa pelakunya, apa motifnya, kita perlu tahu."
Ada dugaan terkait kisruh PSSI? "Nggak ada lah urusan bola. Bola kan olahraga ngapain diikut-ikutin kayak gitu. Saya tidak melihat itu."
Sebelumnya, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sujarno menjelaskan kejadian berawal saat agenda pertemuan pengurus KONI/KOI dengan jajaran PSSI.
Pertemuan itu, selesai sekitar pukul 15.30 WIB. Sekitar 30 menit kemudian sekelompok massa bersenjata tajam mengejar kendaraan warna hitam yang baru keluar dari kantor KONI. Sujarno mengatakan, saat kejadian petugas kepolisian yang siaga sempat mengejar para pelaku, dan menangkap 11 orang yang diduga terlibat pengrusakan.
Diduga para pelaku penyerangan mendapatkan kiriman senjata tajam dari pelaku lain, yang menggunakan tiga unit kendaraan mobil. Pada saat penyerangan, petugas bersiaga di depan kantor KONI, namun para pelaku nekat menyerang kendaraan yang diduga milik salah satu pengurus PSSI.
Hari ini, Polda Metro Jaya meminta keterangan Andi Darussalam. Ketika dikonfirmasi wartawan soal kronologi penyerangan, Andi mengatakan, kejadian berlangsung cepat.
"Tiba-tiba ada mobil stop di samping mobil saya. Terus tiba tiba ada yang turun, ngeluarin parang. Terus mobil saya mau bergerak dipalang di depan," kata Andi di Polda Metro Jaya, Sabtu 5 Maret 2011. Setidaknya lima orang memukul mobil, dari belakang, samping kiri, samping kanan, dan depan.
Saat kejadian, Andi mengaku berada di dalam mobil. Di sebelah kiri. "Alhamdulillah saya nggak kena." Andi yang menyaksikan sendiri kejadian penyerangan mengaku mengenal beberapa muka penyerang.
Dari 11 orang saksi yang diperiksa ada yang dikenal? "Sekilas nggak ada," tambah Andi. Ditambahkan Andi, penyerang mobilnya ada banyak, sekitar 25 orang.
Empat diantara para penyerang, kata Andi, membawa parang. Ada yang mengacungkan pistol? "Nggak ada tuh yang mengacungkan, kalau celurit ada yang bawa," tambah dia.
Andi mengaku tak pernah mendapat ancaman. Soal motif, ia mengaku tak tahu. "Silahkan tanya polisi." Andi berharap kasus ini dituntaskan. "Siapa pelakunya, apa motifnya, kita perlu tahu."
Ada dugaan terkait kisruh PSSI? "Nggak ada lah urusan bola. Bola kan olahraga ngapain diikut-ikutin kayak gitu. Saya tidak melihat itu."
Sebelumnya, Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sujarno menjelaskan kejadian berawal saat agenda pertemuan pengurus KONI/KOI dengan jajaran PSSI.
Pertemuan itu, selesai sekitar pukul 15.30 WIB. Sekitar 30 menit kemudian sekelompok massa bersenjata tajam mengejar kendaraan warna hitam yang baru keluar dari kantor KONI. Sujarno mengatakan, saat kejadian petugas kepolisian yang siaga sempat mengejar para pelaku, dan menangkap 11 orang yang diduga terlibat pengrusakan.
Diduga para pelaku penyerangan mendapatkan kiriman senjata tajam dari pelaku lain, yang menggunakan tiga unit kendaraan mobil. Pada saat penyerangan, petugas bersiaga di depan kantor KONI, namun para pelaku nekat menyerang kendaraan yang diduga milik salah satu pengurus PSSI.