Menurut Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa, pemerintah menargetkan pembangunan 100 ribu unit rumah tahun ini. Rumah murah itu nantinya dapat dibeli dengan angsuran Rp200 ribu per bulan dan tanpa uang muka.
Pembangunan rumah murah akan menggunakan lahan daerah yang disediakan oleh pemerintah daerah. Meski dapat dikerjakan oleh setiap pengembang, namun rumah murah itu akan lebih banyak dilakukan Perumnas.
Menurut Perumnas, pihaknya telah mengantongi komitmen dari pemerintah daerah untuk penyediaan lahan rumah murah sebesar 40 persen dari total lahan rumah yang akan dibangun. Komitmen tersebut berasal dari Pemda Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, untuk wilayah Jabodetabek, Perumnas kesulitan karena terbatasnya lahan.
Dari sisi pendanaan, pemerintah berencana untuk menggunakan dana penghematan dari kementerian dan lembaga yang saat ini sebesar Rp15 triliun. Pemerintah juga akan dibantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyediakan sarana dan prasarana dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).
Apa saja detail rumah murah tersebut. Berikut perinciannya:
No | Keterangan | Penjelasan |
1 | Harga | Rp20-26 juta. |
2 | Type | Ukuran 36 meter persegi, dengan luas lahan 60-72 meter persegi. |
3 | Cicilan | Rp200 ribu per bulan tanpa uang muka. |
4 | Syarat Pembeli | Pekerja yang mempunyai penghasilan tetap Rp1,5-2,5 juta per bulan. |
5 | Lokasi | Di Jawa dan Luar Jawa. |
6 | Pengembang | Perumnas atau pengembang lain yang berminat. |
7 | Tanah | Disediakan oleh masing-masing Pemerintah Daerah dan BUMN. |
8 | Waktu Pembangunan | Tahun ini diharapkan dapat direalisasikan. |