Seperti dilansir dari YouBeauty, Departeman Sosiologi Universitas Cornell dan Universitas Chicago mencoba untuk menganalisis data survei National Social Life, Health, and Aging Project tahun 2005 yang melibatkan 3.005 pria usia 57-85 tahun di Amerika.
Mereka menyimpulkan bahwa sangat penting bagi pria untuk memiliki waktu bermain bersama teman-temannya. Manfaatnya tidak semata untuk kesenangan pribadi. Menurut penelitian, terdapat hubungan antara disfungsi ereksi dan kehidupan sosial mereka.
Seperempat pria mengalami 'partner betweeness' atau fenomena sosial di mana pasangan wanita mendominasi kehidupan sosial pria. Misalnya, ketika berpergian bersama teman-temannya, suami
harus selalu mengikut-sertakan istri. Pria tidak memiliki waktunya sendiri bersama teman-temannya sehingga tanpa sadar menganggap partner hidupnya sebagai teman. Hal ini dibuktikan dapat menjadi racun dari sisi maskulin karena adanya pembatasan privasi, otonomi, dan kontrol.
Data juga menunjukkan bahwa terdapat 92 persen di antara mereka mengalami disfungsi ereksi. Mereka pun tampak dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi jika mereka hanya menghabiskan kehidupan sosial mereka bersama pasangan.
Solusinya tampak sederhana. Pasangan suami istri harus saling membangun kepercayaan. "Yang terpenting adalah dia tidak selalu terkekang oleh ikatan pernikahan," ujar salah satu penulis Professor Edward Laumann dari Universitas Chicago kepada Daily Mail.
Ahli hubungan YouBeauty Dave Sbarra, Ph.D menunjukkan bahwa wanita tidak terjebak dalam ketergantungan seperti pria karena mereka cenderung lebih baik dalam memertahankan jaringan pertemanan terpisah dengan pasangan mereka. "Mendorong pria memiliki hubungan yang baik dengan teman-temannya adalah hal yang baik," ujarnya.
Jadi, biarkan suami Anda hang out bersama teman-temannya, sembari Anda memanjakan diri di salon. Setidaknya, Anda dan suami memiliki cerita baru yang dapat mewarnai kehidupan pernikahan Anda.
source