Serangan jantung identik dengan gangguan kesehatan orang dewasa. Namun, usia bukan faktor penentu. Di Amerika Serikat, seorang anak usia delapan tahun meninggal dunia setelah mendapat serangan jantung di sekolah.
Siswa sekolah dasar di Pumpkin Center Intermediate School, Lincolnton, North Carolina, ini mengeluh sulit bernapas ketika sedang asyik menyimak pelajaran. Ia kemudian dilarikan di unit medis sekolah demi mendapat pertolongan pertama.
Kondisinya kian memburuk. Dalam kritis, ia segera dirujuk ke rumah sakit terdekat. Ia menempati ruang perawatan intensif unit jantung di Carolina Medical Center, Charlotte. Sayang, bocah yang namanya tak dipublikasikan ini menghembuskan napas, malam harinya.
Dikutip dari Huffingtonpost, pakar kesehatan jantung anak Universitas Virginia, Dr Paul Matherne, mengatakan, serangan jantung memungkinkan terjadi pada anak, meski kasusnya sangat jarang.
Dr William Brady, pakar pengobatan darurat, menambahkan, serangan jantung pada anak biasanya berkaitan dengan kondisi fisik anak yang mengalami gangguan seperti adanya penyakit Kawasaki, asupan kokain, trauma jantung, kelainan jantung bawaan, dan kondisi tak umum lainnya.
Keduanya sepakat, sakit dada pada kebanyakan anak-anak akibat infeksi virus, asma, pneumonia, atau ketegangan otot. Kendati sebagian besar sakit di dada tak membahayakan, orangtua perlu waspada jika anak mengeluh sakit dada yang mengkhawatirkan. Segera bawa buah hati ke rumah sakit. (umi)
Siswa sekolah dasar di Pumpkin Center Intermediate School, Lincolnton, North Carolina, ini mengeluh sulit bernapas ketika sedang asyik menyimak pelajaran. Ia kemudian dilarikan di unit medis sekolah demi mendapat pertolongan pertama.
Kondisinya kian memburuk. Dalam kritis, ia segera dirujuk ke rumah sakit terdekat. Ia menempati ruang perawatan intensif unit jantung di Carolina Medical Center, Charlotte. Sayang, bocah yang namanya tak dipublikasikan ini menghembuskan napas, malam harinya.
Dikutip dari Huffingtonpost, pakar kesehatan jantung anak Universitas Virginia, Dr Paul Matherne, mengatakan, serangan jantung memungkinkan terjadi pada anak, meski kasusnya sangat jarang.
Dr William Brady, pakar pengobatan darurat, menambahkan, serangan jantung pada anak biasanya berkaitan dengan kondisi fisik anak yang mengalami gangguan seperti adanya penyakit Kawasaki, asupan kokain, trauma jantung, kelainan jantung bawaan, dan kondisi tak umum lainnya.
Keduanya sepakat, sakit dada pada kebanyakan anak-anak akibat infeksi virus, asma, pneumonia, atau ketegangan otot. Kendati sebagian besar sakit di dada tak membahayakan, orangtua perlu waspada jika anak mengeluh sakit dada yang mengkhawatirkan. Segera bawa buah hati ke rumah sakit. (umi)