Akhir September lalu, Donald Mackenzie, salah satu peneliti yang menelusuri keberadaan Bahtera Nuh lenyap. Ketika itu ia menjalani misi seorang diri dalam upayanya memastikan lokasi bahtera yang dibangun dalam waktu 40 hari 40 malam tersebut.
Menurut catatan terakhir, Mackenzie diketahui berada di Gunung Ararat, wilayah timur Turki. Kini, Donna D’Errico, salah satu bintang dalam serial penyelamat pantai Baywatch akan melanjutkan misi yang dilakukan Mackenzie.
“Saya sudah mempelajari keberadaan bahtera ini selama bertahun-tahun dan melihat data-data yang menyatakan penampakan bahtera itu,” kata D’Errico, seperti dikutip dari AOL, 23 Maret 2011. “Menurut penelitian saya, bahtera ituu patah setidaknya menjadi dua atau tiga bagian,” ucapnya.
Diyakini, salah satu bagian kapal itu berada di kawasan Ahora Gorge, kawasan yang sangat sulit untuk didaki dan berbahaya untuk dijelajahi. Pasalnya, pendaki perlu memiliki stamina yang kuat untuk melakukan pendakian ke kawasan yang berada di ketinggian hampir 4.800 meter itu.
Pada misi penelitian yang rencananya akan dimulai Agustus mendatang, D’Errico didukung oleh Bukla, sebuah perusahaan pemandu turis asal Turki. Mereka sepakat menyediakan transportasi dari Isanbul ke Ararat dan perjalanan kembali, perlengkapan, pemandu, dan juga izin yang diperlukan.
“Saya akan mendaki bersama fotografer dan kamerawan. Saya juga akan membawa serta surat-surat yang dibutuhkan agar mendapatkan izin untuk mendokumentasikan keberadaan bahtera itu,” kata D’Errico. “Kali ini kami akan lebih siap,” ucapnya.
Menurut catatan terakhir, Mackenzie diketahui berada di Gunung Ararat, wilayah timur Turki. Kini, Donna D’Errico, salah satu bintang dalam serial penyelamat pantai Baywatch akan melanjutkan misi yang dilakukan Mackenzie.
“Saya sudah mempelajari keberadaan bahtera ini selama bertahun-tahun dan melihat data-data yang menyatakan penampakan bahtera itu,” kata D’Errico, seperti dikutip dari AOL, 23 Maret 2011. “Menurut penelitian saya, bahtera ituu patah setidaknya menjadi dua atau tiga bagian,” ucapnya.
Diyakini, salah satu bagian kapal itu berada di kawasan Ahora Gorge, kawasan yang sangat sulit untuk didaki dan berbahaya untuk dijelajahi. Pasalnya, pendaki perlu memiliki stamina yang kuat untuk melakukan pendakian ke kawasan yang berada di ketinggian hampir 4.800 meter itu.
Pada misi penelitian yang rencananya akan dimulai Agustus mendatang, D’Errico didukung oleh Bukla, sebuah perusahaan pemandu turis asal Turki. Mereka sepakat menyediakan transportasi dari Isanbul ke Ararat dan perjalanan kembali, perlengkapan, pemandu, dan juga izin yang diperlukan.
“Saya akan mendaki bersama fotografer dan kamerawan. Saya juga akan membawa serta surat-surat yang dibutuhkan agar mendapatkan izin untuk mendokumentasikan keberadaan bahtera itu,” kata D’Errico. “Kali ini kami akan lebih siap,” ucapnya.