Delete this element to display blogger navbar

Ini Dia Coklat Anti Keriput


Pasti menyenangkan bila tidak perlu menggunakan krim anti penuaan yang mahal atau suntik botoks, untuk memperlambat munculnya keriput.

Apalagi jika perawatan tersebut bisa digantikan hanya dengan mengonsumsi coklat, camilan paling lezat yang disukai banyak wanita.

Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi 20 gram coklat setiap hari, dapat mencegah timbulnya keriput dan membuat kulit tetap lembab dan elastis. Hal ini diwujudkan oleh penyuplai dan produsen coklat ternama, Barry Callebaut, yang juga menyuplai bahan baku coklat untuk Cadburry.

Perusahaan yang berbasis di Swiss ini, memproduksi bahan dasar coklat kaya antioksidan, bernama "Acticoa", yang di dalamnya terkandung banyak flavonol. Flavonol ini terdapat pada biji coklat yang biasanya rusak dalam proses pembuatan coklat.

Zat flavonol ini bisa menangkal radikal bebas yang timbul dari asap rokok, polusi kendaraan bermotor, kafein dan masih banyak lagi. Radikal bebas inilah yang mempercepat proses penuaan. Coklat yang mengandung bahan acticoa ini, terdapat dalam brand coklat ternama seperti 'Thortons Antioxi Dark Berryboost' dan 'Guylian Extra Seashells'.

"Coklat dan kesehatan tampaknya sulit disandingkan. Tetapi merupakan proposisi yang sangat menarik jika aku bisa makan sesuatu yang disukai dan bagus bagi kesehatan. Karena, coklat biasanya berada di dalam daftar ketika seseorang berpikir tentang membuat makanan sehat," ucap Harry Vriens dari Barry Callebaut, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk

Sebelumnya coklat hitam (dark chocholate) diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan untuk menurunkan tekanan darah dan risiko stroke karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Tetapi, saat itu beberapa ahli kesehatan tidak begitu yakin akan dampak coklat bagi kesehatan kulit.

"Coklat dalam beberapa penelitian memang menunjukkan berdampak positif bagi aliran darah. Mungkin hal inilah yang membuat kulit menjadi lebih sehat. Terdapat bukti tetapi kurang konsisten," kata Richard Hurrell, profesor nutrisi dari Swiss Federal Institute of Technology.

Sumber:Vivanews

share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita