7 Hari Wafat Gesang, 23 Grup Keroncong di Solo Gelar Pentas 12 Jam Nonstop
Solo - Sebagai penghormatan dan mengenang jasa-jasa almarhum Gesang, 23 grup keroncong di Solo menggelar pentas 12 jam nonstop. Cuaca hujan ringan yang mengguyur Solo sepajang malam tidak menyurutkan mereka untuk menikmati irama keroncong yang akan digelar hingga pagi nanti.
Acara dihelat sejak pukul 18.00 WIB tepat, Kamis (27/5/2010), dan baru akan berakhir pada pukul 06.00 WIB Jumat besok. 23 Grup tersebut tampil secara bergantian. Masing-masing grup diwajibkan menyajikan setidaknya satu lagu karya Gesang.
"Seluruh lagu yang dibawakan nantinya sekitar 130 lagu, padahal karya Mbah Gesang hanya sekitar 44 lagu. Sehingga akan lebih banyak karya orang lain. Tapi yang penting suasana penuh keroncong tercipta malam ini," ujar Wartono, ketua panitia.
Sejak pergelaran dimulai, hujan ringan terus mengguyur Solo, termasuk di depan Pasar Ngarsopuro, yang menjadi lokasi acara. Namun suasana itu itu tidak mengurangi kemeriahan acara. Penonton banyak yang rela berdiri dengan membaya payung. Beberapa penyanyi juga rela menyanyi membawa payung.
Tepat pada pukul 24.00 WIB, acara pentas dihentikan selama 10 menit, untuk melakukan renungan. Dalam acara renungan itu seluruh yang hadir mengheningkan cipta berdoa untuk Gesang Martohartono yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk dunia keroncong.
Renungan diringi dengan pembacaan geguritan (puisi berbahasa Jawa) dan iringan instrumentalia lagu langgam 'Pandhan Wangi' karya almarhum. Lagu tersebut dipilih panitia karena dinilai paling mewakili pandangan dan jalan hidup yang ditempuh Gesang selama hidupnya.
Selanjutnya acara akan digelar hingga pukul 06.00 WIB nanti. Semakin malam akan semakin banyak yang bergabung untuk menonton dan menyumbangkan suara untuk tampil. Selain malam ini malam liburan, Solo memang dikenal sebagai kota yang tak pernah tidur; semakin larut akan semakin meriah kehidupan malamnya.
Acara dihelat sejak pukul 18.00 WIB tepat, Kamis (27/5/2010), dan baru akan berakhir pada pukul 06.00 WIB Jumat besok. 23 Grup tersebut tampil secara bergantian. Masing-masing grup diwajibkan menyajikan setidaknya satu lagu karya Gesang.
"Seluruh lagu yang dibawakan nantinya sekitar 130 lagu, padahal karya Mbah Gesang hanya sekitar 44 lagu. Sehingga akan lebih banyak karya orang lain. Tapi yang penting suasana penuh keroncong tercipta malam ini," ujar Wartono, ketua panitia.
Sejak pergelaran dimulai, hujan ringan terus mengguyur Solo, termasuk di depan Pasar Ngarsopuro, yang menjadi lokasi acara. Namun suasana itu itu tidak mengurangi kemeriahan acara. Penonton banyak yang rela berdiri dengan membaya payung. Beberapa penyanyi juga rela menyanyi membawa payung.
Tepat pada pukul 24.00 WIB, acara pentas dihentikan selama 10 menit, untuk melakukan renungan. Dalam acara renungan itu seluruh yang hadir mengheningkan cipta berdoa untuk Gesang Martohartono yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk dunia keroncong.
Renungan diringi dengan pembacaan geguritan (puisi berbahasa Jawa) dan iringan instrumentalia lagu langgam 'Pandhan Wangi' karya almarhum. Lagu tersebut dipilih panitia karena dinilai paling mewakili pandangan dan jalan hidup yang ditempuh Gesang selama hidupnya.
Selanjutnya acara akan digelar hingga pukul 06.00 WIB nanti. Semakin malam akan semakin banyak yang bergabung untuk menonton dan menyumbangkan suara untuk tampil. Selain malam ini malam liburan, Solo memang dikenal sebagai kota yang tak pernah tidur; semakin larut akan semakin meriah kehidupan malamnya.