Mereka tinggal di sel yang tak terlalu besar dan biasanya berjuang hingga meninggal dunia. Ini adalah temuan ilmiah yang dirilis Senin kemarin, yaitu reruntuhan sekolah gladiator di Austria.
Seperti dilansir dari Associated Press, reruntuhan itu merupakan bagian dari kota yang ditempati 50 ribu penduduk dengan luas 28 mil orang atau 45 kilometer. Terletak di bagian timur Wina, didirikan sekitar 1.700 tahun, sekolah itu merupakan markas militer utama dan dekat dengan pos perdagangan yang membatasi Asia dan kekaisaran Romawi.
Tak bisa dideteksi oleh radar, reruntuhan itu berada di bawah tanah. Namun, pihak terkait mengungkap kalau dalam hal struktur sekolah gladiator itu merupakan saingan dari Ludus Magnus - sekolah terbesar gladiator di Roma, Italia.
Mereka mengatakan, pada reruntuhan di Austria, kondisi terlihat lebih rinci dibandingkan sekolah gladiator yang ditemukan di Roma. Antara lain terlihat sisa-sisa tiang kayu tebal di area tengah tempat latihan. Hal ini terlihat dari hasil pemindaian pada area tersebut.
"Jika seseorang mengalmi kecelakaan, hal pertama yang harus dilakukan adalah CT scan, sebelum dilakukan operasi," kata Wolfgang Neubauer, kepala Ludwig Bolzman Institute, yang terlibat dalam penemuan ini.
Penggalian sebenarnya mulai dilakukan pada 1870, tetapi hanya 0,5 persen dari pemukiman yang berhasil digali. Itu karena lokasinya yang sangat besar dan terletak di bawah tanah. Video virtual yang dipresentasikan Senin kemarin, menunjukkan gambar reruntuhan bangunan sekolah gladiator bawah tanah secara jelas.
"Sekolah gladiator ini terdiri dari barak, penjara dan fasilitas keamanan maksimal," kata pihak dari Roemisch-Germanisches Zentralmuseum, salah satu institut yang terlibat dalam penemuan situs.
Dalam kompleks sekolah juga terdapat 40 tempat tidur kecil untuk para gladiator, area untuk mandi yang besar, area untuk latihan dan gedung pengurus administratif. Dari pemindaian juga terlihat lokasi pekuburan untuk para gladiator yang tewas selama masa latihan.
source