Perusahaan makanan asal Malaysia, Dewina Food Industries Sdn Bhd--dengan produk halal andalannya bermerek 'Brahim's mulai menyasar pasar Eropa, Belanda.
Dewina, pelopor produk makanan olahan premium memanfaatkan pasar Belanda sebagai batu pijakan untuk menembus pasar Eropa. Agen investasi luar negeri Belanda, Agnes Seah, mengatakan, Dewina yang produknya sudah beredar di Eropa, sedang mempertimbangkan menangkap peluang pasar makanan halal di negara itu. Strateginya: mendirikan outlet makanan cepat saji untuk penduduk lokal atau penumpang transit; tak cuma sekadar mendistribusikan saus, pasta, dan produk makanan mereka.
"Beberapa lokasi sedang dipertimbangkan, kebanyakan opsinya ada di Amsterdam," kata dia kepada Bernama, seprti dilansir Borneo Post, Kamis 8 September 2011.
Mendirikan gerai di Belanda adalah pijakan pertama Dewina di bisnis restoran. Investasi besar siap mereka kucurkan dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
Belanda memang pasar menjanjikan bagi produk halal. Bandara Internasional Schiphol di Amsterdam adalah pusat transit utama, terutama untuk penumpang yang bepergian antara Eropa dan Timur Tengah. Pelabuhan Rotterdam bahkan menjadi satu-satunya pelabuhan dengan sertifikasi halal di Eropa.
Selain itu, dari 30 juta populasi Muslim di Eropa, 1 juta di antaranya ada di Negeri Kincir Angin. Dan ternyata, banyak juga non-Muslim yang lebih suka makanan halal.
Apa saja makanan yang diimpor perusahaan Malaysia itu ke Belanda?
Salah satunya rendang. Ya, rendang!--makanan asli Padang yang baru saja mendapat predikat sebagai makanan paling lezat di dunia menurut jajak pendapat CNN.
Ada dua jenis rendang yang diproduksi Brahim's: rendang daging ayam dan sapi. "Rendang daging adalah makanan tradisonal Melayu favorit," demikian tertulis dalam situs Brahim's.
Rendang yang dijual diaku berasal dari daging sapi pilihan--tanpa lemak, tak bertulang dan dibumbui dengan berbagai rempah-rempah, semisal santan, bawang, lengkuas, sereh, jahe, asam, daun kunyit. "Hidangan ini memiliki kuah superlezat yang sedap dimakan dengan nasi atau roti."
Rendang buatan Malaysia ini juga mudah disiapkan. "Buka bungkus luarnya, lalu taruh kantong berisi rendang di air panas selama tiga menit. Kemudian, buka bungkusnya, dan langsung hidangkan."
Pemasaran rendang ala Malaysia ini lebih maju dari produksi rendang rumahan yang sebenarnya makin marak di Indonesia. Salah satunya, rendang Uni Farah, yang juga kerap dibawa sebagai oleh-oleh keluar negeri.
Promosi rendang asli Indonesia keluar negeri saat ini digelorakan Chef William Wongso yang mengabdikan dirinya sebagai "duta besar rendang". Tak kenal lelah, William mengenalkan West Sumatera caramelized beef curry alias rendang versi Minang di berbagai forum internasional. (kd)
source