Ada sebuah pepatah mengatakan: sambil menyelam minum air. Artinya, mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus.
Namun bagi Hyeona Yang dan Joseph Noble, peribahasa ini harus sedikit dimodifikasi, menjadi: sambil pakai jas hujan minum air.
Ya, kedua mahasiswa jurusan Interaction Design, Institut Copenhagen, Denmark, ini berhasil menciptakan sebuah jas hujan yang memungkinkan pemakainya minum air hujan yang ditampung dalam pakaian ini.
Dilihat dari belakang, jas hujan ini tampak seperti jas hujan kebanyakan. Ada tutup kepala dan kerah besar dengan model Drakula.
Kerah inilah yang menjadi corong pengumpul air hujan dan mengalirkan ke bagian punggung jas hujan.
Di bagian ini, air hujan yang dikumpulkan kemudian melewati sistem penyaringan karbon dengan menggunakan arang dan pemurnian secara kimia agar air layak minum.
Arang yang merupakan senyawa karbon dapat menyaring air karena memiliki jutaan mikro pori dan dapat mengikat kotoran dalam air. Banyak alat pemurni air di pasaran yang menggunakan arang dalam produknya.
Air yang sudah dapat diminum ini kemudian ditampung di bagian pinggang dan sekitar lengan. Bila pemakai jas hujan tiba-tiba merasa haus, tinggal meraih sedotan yang terhubung ke tempat penyimpanan air.
Meski ide ini terdengar aneh, namun bisa saja menjadi salah satu alternatif saat muncul badai yang mengganggu persediaan air minum.
source