Casie belum bisa menghapus sedih atas kematian suaminya, Shawn. Tak cukup melampiaskan kesedihannya dengan menyimpan barang kesayangan sang suami, wanita 26 tahun itu selalu membawa guci berisi abu jenazah suaminya, bahkan, menjilatinya.
Casie pertama kali menjilati abu jenazah sang suami saat sedang memindahkan abu dari kotak sementara ke dalam sebuah guci. "Beberapa tumpah di tangan. Saya tidak ingin membersihkannya, jadi saya menjilatinya. Dan selama dua bulan kemudian, saya tidak bisa berhenti melakukannya," ujarnya, dikutip dari Daily Mail.
Sejak sang suami meninggal dua bulan lalu, Casie selalu membawa guci abu jenazah suaminya kemanapun pergi. Ia seolah tidak ingin berpisah dengan suaminya. "Saya selalu membawa 'suami' ku setiap kali saya pergi. Ke pasar, berbelanja, dan saya membeli barang-barang yang ia suka," ujarnya.
Casie tidak dapat menghentikan hasrat untuk mencelupkan jari-jarinya ke abu jenazah. Ia seperti kehilangan akal sehat setelah suaminya meninggal. Menikah pada 2009, ia tak siap melepas kebahagiaan yang harus kandas karena sang suami mendapat serangan asma mendadak yang berujung kematian.
Selain menjilati abu jenazah, Casie juga terobsesi mengerjakan pekerjaan rumah yang sesuai dengan selera suaminya. "Saya selalu masak makanan yang ia sukai. Saya tidak makan karena saya masak hanya untuknya," ucapnya.
Meski kebiasaannya membuat keluarga dan teman khawatir, Casie merasa nyaman berada dekat dengan abu jenazah suaminya. Dia kerap menangis dan memeluk guci abu jenazah sambil berkata, "Sayang, aku merindukanmu." (eh)
source