Pertama, pendidikan sangatlah mahal saat ini. Untuk tingkat pendidikan yang paling dasar saja seperti taman kanak-kanak, diperlukan biaya tinggi apalagi untuk kuliah dan seterusnya. Dan harganya tiap tahun makin naik terus. Sementara gaji atau pendapatan masyarakat mungkin tidak terlalu banyak berubah dari tahun ke tahun, kalaupun ada perubahan apakah bisa mengejar nilai inflasi yang nilainya lebih tinggi. Tadi pagi di tv, ada tayangan yang menurutku sangat menyentuh, tentang bagaimana seorang anak sekolah harus menyeberangi sungai yang deras alirannya dengan berpegangan pada tali kawat karena jembatan yang menghubungkan ke sekolah mereka mengalami kerusakan. Dan jarak yang ditempuh mereka juga tidaklah dekat. Sungguh hebat usaha dan perjuangan mereka. Selain itu yang memilukan sarana sekolah yang tidak lagi memadai. Gedung tempat mereka belajar sudah tidak layak lagi. Tapi tidak menyurutkan para siswa untuk terus belajar. Karena mereka ingin terus menimba ilmu. Seandainya saja tempat mereka belajar dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai tentu semuanya menjadi lebih mudah. Pembangunan yang tidak merata dan biaya pendidikan mahal merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk ke depannya di tengah kemerdekaan bangsa ini.
Kedua, masalah kesehatan juga belum merata. Banyak warga kurang mampu yang belum mendapatkan akses kesehatan yang baik. Seperti jamkesmas yang belum merata. Sehingga saat mereka sakit, mereka tidak bisa mendapatkan perawatan yang cukup baik. Bahkan mereka harus menghadapi maut di tengah ketidakberdayaan mereka tersebut. Sampai ada yang mengatakan "orang miskin dilarang sakit". Sungguh ironi sekali mendengar kata-kata tersebut. Sedih rasanya di tengah kemajuan teknologi, masih banyak yang belum bisa menikmati pelayanan kesehatan yang baik. Mungkin yang menjadi penyebab mahalnya biaya kesehatan adalah karena belum adanya sinergi antara pemerintah, perusahaan farmasi dan dokter untuk menyelenggarakan biaya pengobatan yang murah. Selain itu proses aturan untuk pengajuan biaya kesehatan warga kurang mampu seperti surat keterangan dari rt,rw dan macam-macam lainnya. Sehingga untuk mengurusnya saja belum tentu mudah. Biaya kesehatan yang mahal juga menjadi salah satu pekerjaan rumah untuk pemerintah kedepannya.
Terakhir masalah kemiskinan, berdasarkan data BPS diperoleh kalau data kemiskinan sampai dengan Maret 2011 ini bahwa kemiskinan telah turun menjadi 30,02 juta penduduk (12,49 persen). Suatu hal yang menurutku cukup mengejutkan. Apakah benar seperti itu ? karena kenyataannya masih banyak warga yang belum mampu. Sehingga angka tersebut cukup sulit untuk dipercayai. Penyebab Kemiskinan salah satunya disebabkan oleh faktor kurangnya lapangan kerja yang memadai. Belum adanya sektor padat karya yang bisa menjadi penopang untuk membangun perekonomian. Padahal indonesia dulu pernah menjadi negara pengekspor beras, tapi sekarang kebalikannya menjadi negara importir beras. Selain itu banyak kekayaan alam indonesia yang belum bisa dinikmati oleh bangsa sendiri. DI belahan timur yang kaya akan bahan tambang, malah dinikmati oleh negara lain. Dimanakah semboyan negeri gemah ripah loh jinawi (Subur, makmur dan sentosa) tersebut berada ? Sementara warganya sendiri belum bisa menikmatinya. Hal lain yang menjadi penyebab kemiskinan adalah utang negara yang terus meninggi. Data terakhir adalah Sampai Januari 2011 utang pemerintah tercatat Rp1.695 triliun atau naik Rp 17,13 triliun. Jika diteruskan tidak mustahil bisa mengalami krisis keuangan seperti di Amerika Serikat saat ini. Sehingga kemiskinan merupakan suatu hal yang sangat memprihatinkan saat ini.
source
»
