Delete this element to display blogger navbar

Wabah Obesitas Meluas Hingga ke Hewan


Ternyata tidak hanya manusia yang semakin gendut. Dari data statistik terakhir, lebih dari 20 ribu hewan peliharaan dilaporkan telah mengalami obesitas. Tidak hanya itu, hewan liar yang tinggal di sekitar pemukiman manusia dan hewan yang dipelihara di pusat penelitian juga bertambah gemuk.


Fakta terbaru ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan, di luar diet dan berolahraga setidaknya telah menjadi pemicu bertambahnya lingkar pinggang.


David Allison, peneliti dari University of Alabama menemukan tren tersebut saat mencari hubungan antara berat badan dengan panjang umur monyet yang dipelihara di Wisonsin National Primate Research Center, di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat. Ia lalu memutuskan untuk meneliti lebih lanjut.


Allison dan rekan-rekannya kemudian mengamati perubahan berat dari 24 populasi (12 jantan dan 12 betina) dari 8 spesies yang berbeda termasuk di antaranya adalah primata dan tikus untuk percobaan, kucing dan anjing peliharaan, serta tikus yang ada di pemukiman. Sebagai perbandingan, digunakan data milik National Toxicology Program tahun 1982 hingga 2005.


Hasilnya, peneliti menemukan bahwa persentase pertumbuhan berat badan hewan dan peluang mereka menjadi obesitas maju pesat.


“Kami belum mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi,” kata Allison, seperti dikutip dari Nature, 27 November 2010. “Namun demikian, fakta tersebut memicu beberapa spekulasi menarik,” ucapnya.

Lonjakan obesitas pada manusia umumnya terjadi karena peningkatan asupan kalori dan penurunan aktivitas fisik. “Akan tetapi kemungkinan banyak hal lain yang juga menjadi penyebabnya,” kata Allison. “Pasalnya, faktor pemicu itu tidak mungkin terjadi pada monyet, tikus, dan hewan lain yang ada di penangkaran National Toxicology Program,” ucapnya.


Dalam beberapa kasus, penjelasannya mungkin cukup sederhana. Lebih dari 40 persen lonjakan kenaikan berat badan tikus-tikus rumah kemungkinan berasal dari sisa-sisa makanan berkalori tinggi yang dimakan oleh manusia yang menghuni rumah bersama tikus-tikus tersebut.


“Faktor lain yang juga bisa menjadi penyebabnya adalah racun yang mengganggu sistem kelenjar endokrin yang menyebar lewat jaringan air minum, atau patogen tertentu yang mempengaruhi metabolisme mamalia,” ucap Allison. (umi)


share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita