Delete this element to display blogger navbar

Nongkrong di Kota Tua, Sambil Nikmati Makanan Legendaris diKafe


JAKARTA, KOMPAS.com - Nongkrong di kawasan Kota Tua bisa menjadi hal yang mengasyikkan. Pengunjung tidak saja bisa menikmati museum dan bangunan-bangunan tua, tapi juga bisa bersantai di kafe sambil menikmati makanan dan minuman yang cukup legendaris di Jakarta.
Siang menjelang sore, suhu udara di kawasan Kota Tua Jakarta terasa tidak bersahabat. Hembusan angin tidak terasa. Namun hiruk pikuk di seputaran Museum Fatahillah seolah tidak peduli dengan hal itu. Jika tidak kuat dengan panasnya matahari, coba saja masuk ke kawasan Gazebo Cafe. Meski bentuknya kafe tetapi makanan yang dijual merupakan makanan tradisional dan kaki lima yang sudah melegenda.
Tempatnya memang agak tersembunyi. Kalau mata tidak awas, bisa terlewat deh kafe itu. Tapi sebenarnya mudah juga menemukannya. Kafe ini berada di seberang Museum Fatahillah, hanya saja memang tertutup oleh bangunan dari Kafe Batavia.

Memasuki Kompleks Gazebo Cafe, pengunjung dibuat terpana karena meski tempatnya agak tersembunyi, lahan di dalamnya cukup luas dan suasana kafe terbuka langsung terlihat. Memang belum terlalu ramai dan sedikit agak gersang, kurang ada pepohonan dan tanaman. Tapi dengan keberadaan kolam di sisi kafe membuat suasana jadi segar.
Kafenya ada dua lantai, namun yang berfungsi sempurna baru lantai dasar. Pengunjung bisa memilih tempat di mana saja, karena dari situ makanan apa pun bisa dipesan tanpa harus mendatangi kiosnya. Meski ingin memadukan antara makanan kafe dengan makanan tradisional kaki lima, namun sang pemilik kafe, Marshall Pribadi, juga tidak mau sembarangan memasukkan makanan kali lima ke sana.
"Kita pilih betul, mana yang bisa masuk dan kita terima. Saya maunya ya makanan yang tradisional atau legendaris, seperti Ragusa, Dudung Roxi. Jadi sesuai dengan kawasan. Soal harga masih bisa terjangkau," ujar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia ini.
Marshal menambahkan, keseluruhannya ada 10 penyewa yang menempati Gazebo Cafe. Antara lain  Ragusa Es Krim & Restoran, Sop Kaki Kambing Dudung Roxi, Sate Padang Murni Cikini, Dapur Mama Wing Sriwing, Mie Kepang, dan Pizza Gendeng. Selain itu ada juga  Piring Panas, Es Campur Sinar Garut, Dimsum Menteng, Gado-gado Ngawi, Soto Ngawi, Angkring Margonda Depok, Bandar Kopi dan sebagainya.
Bagi penggemar kopi yang belum pernah merasakan kopi lokal dari berbagai daerah, di Bandar Kopi bisa dicicipi kopi aceh, kopi wamena, kopi flores, kopi mandailing, kopi jawa, kopi toraja, kopi lintong, dan masih banyak lagi. Harga berkisar Rp 21.000-Rp 23.000.
Di sini pengunjung juga bisa mencicipi Es Sinar Garut dari Jalan Patekoan yang sekarang menjadi Jalan Perniagaan, Jakarta Barat. Yang paling favorit di tempat ini adalah es campur dan es alpukat. Keistimewaan dari es alpukatnya, dibuat dari buah alpukat yang dikerok daging buahnya secara dadakan. Begitu juga dengan es campurnya, semua bahan-bahannya masih segar sehingga menambah nikmat cita rasanya.
Sate Padang Murni juga patut dicoba. Pasalnya sate ini pernah mendapat juara pertama sebagai sate padang terenak di acara silaturahmi keluarga Padang Pariaman tahun 2006 di Jakarta. Ada empat pilihan sate, yakni daging, lidah, jantung dan usus sapi. Bumbunya yang kental sangat terasa,  Hal ini karena dibuat dari 27 macam bumbu! Seporsinya Rp 18.000-Rp 20.000.
Mirip foodcourt
Bisa dibilang tempat ini mirip foodcourt di pusat perbelanjaan. Hanya saja layanannya seperti di kafe. Pihak penyelenggara menyediakan waiter dan tempat untuk cuci piring bagi para penyewa. Lokasi kafe yang terletak di kawasan Kota Tua, tepatnya Jalan Kunir, Tamansari, Jakarta Barat, dinilai menjadi pilihan tepat. Hal itu sesuai dengan rencana Pemda DKI yang mencanangkan Kota Tua sebagai world class tourism destination. Menurut Marshall, pihaknya sengaja memilih kawasan Kota Tua, karena sebagai wujud dukungannya atas rencana Pemprov DKI.

Es Spageti yang menggoda ini bisa dinikmati di Gazebo Cafe

 Soto dan nasi siap mengisi perut keroncongan.

Es Garut segar mengggelontor kerongkongan.

Nasi Timbel di siang hari menjadi menu yang lumayan diminati


Selain itu Gazebo Café juga menyediakan fasilitas seperti live music, dance floor, biliar, foto studio, toko baju, salon, souvenir shop dan travel agent. Pernik-pernik yang dijual di souvenir shop lebih banyak mengacu pada Kota Jakarta seperti ondel-ondel, Monas.
"Pokoknya, harga yang kami tawarkan di jamin tidak merobek kocek. Istilah kata, rasa bintang lima, harga kaki lima, serta makanan kami di jamin halal," ujarnya. Bagi pengunjung yang ingin rileks sehabis berjalan-jalan di Kota Tua, tempat ini juga akan dilengkapi dengan pijat refleksi. Nantinya di tempat itu juga akan sering diadakan nonton bareng sepak bola.
Sebenarnya, pengadaan layar proyektor yang cukup besar itu tak hanya digunakan untuk nonton bola, tapi juga nonton film. Misalnya, nonton film kuno, nonton film dokumenter tentang Batavia, atau yang berbau sejarah lainnya.

Sedangkan pada lantai atas masih ada tempat yang kosong. Baru satu tempat di pojokan yang diisi Ragusa. Uniknya, beberapa bagian tembok dilukis dengan suasana seperti tempo dulu. Marshall menuturkan, ke depannya, tempat tersebut akan diisi dengan galeri seni yang akan diisi para seniman muda yang menjual aneka ragam barang-barang seni.

share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita