Washington - Amerika Serikat menuduh Kanada, China, Meksiko, Rusia dan Spanyol sebagai perampok karena tidak menindak pembajakan film, musik, video game dan karya hak cipta lainnya.
"Pencurian kekayaan intelektual dalam lima negara itu sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan," kata pihak Congressional International Anti-Piracy Caucus AS, seperti dikutip dari AFP, Jumat (21/5/2010).
Dalam dua tahun berturut-turut, kelima negara tersebut berada di puncak '2010 International Piracy Watch List'.
Konggres yang terdiri dari 70 anggota perwakilan rakyat dan senat AS mengutarakan kekecewaan karena gagal membuat kemajuan yang berarti selama setahun terakhir dalam upaya melindungi hak cipta karyanya. Diperkirakan pembajakan tersebut telah merugikan perusahaan Amerika sebanyak US$ 25 miliar per tahunnya.
"Kami kehilangan miliaran dolar karena kurangnya perlindungan kekayaan intelektual," ujar Senator Orrin Hatch, seorang Partai Republik dari Utah. "Kelima negara itu telah merampok Amerika", tandasnya.
"Sayangnya, Amerika Serikat berada di ujung yang salah dari pencurian kekayaan intelektual terbesar dalam sejarah manusia. Ini harus segera dihentikan," tambah Senator Sheldon Whitehouse, seorang Demokrat dari Rhode Island.
Para legislator juga merilis daftar para situs pembajak. Didalamnya ada situs asal negara China- Baidu, negara Canada- isoHunt, negara Ukraina- MP3fiesta, negara Swedia-Pirate Bay, negara Jerman- Rapidshare dan negara Luksemburg- RMX4U.
Perwakilan Demokrat dari California, Adam Schiff mengatakan bahwa tekanan juga perlu diberikan kepada bank-bank dan perusahaan kartu kredit di Amerika yang digunakan untuk membayar hasil bajakan pada website tersebut.
"Ini mencakup perusahaan seperti Visa dan Mastercard yang memfasilitasi transaksi keuangan
pada situs tersebut", ungkapnya.
Caucus juga mengatakan bahwa Kanada adalah 'tuan rumah' terbesar dari situs file-sharing ilegal. "Catatan penegakan terus jatuh dari apa yang diharapkan dari tetangga dan mitra dagang terbesar kami," tambah mereka.
Sementara di China, rupanya pencurian hak cipta di beberapa sektor perekonomian merupakan strategi yang sah dalam persaingan China.
Sedangkan di Meksiko menurut Caucus, negara itu merupakan sumber utama camcorder salinan ilegal film-film Amerika.
Adapun Rusia dinilai telah membuat kemajuan yang tidak memadai dalam menangani pembajakan. Mereka perlu mengadopsi prosedur untuk penyelidikan dan penuntutan pelanggaran hak cipta.
Sementara untuk Spanyol, Caucus masih berharap pemerintah mereka bergerak lebih cepat untuk mengatasi pembajakan sesuai hukum Spanyol.
"Pencurian kekayaan intelektual dalam lima negara itu sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan," kata pihak Congressional International Anti-Piracy Caucus AS, seperti dikutip dari AFP, Jumat (21/5/2010).
Dalam dua tahun berturut-turut, kelima negara tersebut berada di puncak '2010 International Piracy Watch List'.
Konggres yang terdiri dari 70 anggota perwakilan rakyat dan senat AS mengutarakan kekecewaan karena gagal membuat kemajuan yang berarti selama setahun terakhir dalam upaya melindungi hak cipta karyanya. Diperkirakan pembajakan tersebut telah merugikan perusahaan Amerika sebanyak US$ 25 miliar per tahunnya.
"Kami kehilangan miliaran dolar karena kurangnya perlindungan kekayaan intelektual," ujar Senator Orrin Hatch, seorang Partai Republik dari Utah. "Kelima negara itu telah merampok Amerika", tandasnya.
"Sayangnya, Amerika Serikat berada di ujung yang salah dari pencurian kekayaan intelektual terbesar dalam sejarah manusia. Ini harus segera dihentikan," tambah Senator Sheldon Whitehouse, seorang Demokrat dari Rhode Island.
Para legislator juga merilis daftar para situs pembajak. Didalamnya ada situs asal negara China- Baidu, negara Canada- isoHunt, negara Ukraina- MP3fiesta, negara Swedia-Pirate Bay, negara Jerman- Rapidshare dan negara Luksemburg- RMX4U.
Perwakilan Demokrat dari California, Adam Schiff mengatakan bahwa tekanan juga perlu diberikan kepada bank-bank dan perusahaan kartu kredit di Amerika yang digunakan untuk membayar hasil bajakan pada website tersebut.
"Ini mencakup perusahaan seperti Visa dan Mastercard yang memfasilitasi transaksi keuangan
pada situs tersebut", ungkapnya.
Caucus juga mengatakan bahwa Kanada adalah 'tuan rumah' terbesar dari situs file-sharing ilegal. "Catatan penegakan terus jatuh dari apa yang diharapkan dari tetangga dan mitra dagang terbesar kami," tambah mereka.
Sementara di China, rupanya pencurian hak cipta di beberapa sektor perekonomian merupakan strategi yang sah dalam persaingan China.
Sedangkan di Meksiko menurut Caucus, negara itu merupakan sumber utama camcorder salinan ilegal film-film Amerika.
Adapun Rusia dinilai telah membuat kemajuan yang tidak memadai dalam menangani pembajakan. Mereka perlu mengadopsi prosedur untuk penyelidikan dan penuntutan pelanggaran hak cipta.
Sementara untuk Spanyol, Caucus masih berharap pemerintah mereka bergerak lebih cepat untuk mengatasi pembajakan sesuai hukum Spanyol.
sumber :http://www.bloggerkolaka.co.cc/2010/05/lima-negara-pembajak-terbesar-amerika.html