Memasuki lima hari Pasca-Lebaran, lokalisasi Dolly, Surabaya, masih tampak sepi penghuni. Kendati demikian, pengunjung setia lokalisasi ini mulai membludak.
Pantauan di lokasi, sejumlah wisma hannya terlihat dihuni beberapa wanita penjaja cinta. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Pemkot Surabaya mencatat, baru sekira 10 persen saja PSK yang sudah kembali di lokalisasi ini.
"Saat ini semua wisma memang sudah buka. Tapi PSK-nya terlihat masih sedikit. Menurut laporan hanya ada 10 persen saja," kata Kepala Bakesbang Linmas Soemarno kepada wartawan, Senin (5/9/2011).
Jumlah PSK, kata dia, berbanding terbalik dengan tamu. Dengan kondisi ini, otomatis para pelanggan harus berebut PSK untuk "membeli" pelayanan mereka. "Dari pantauan kami PSK-nya sedikit, tapi tamunya banyak, istilahnya banyak permintaan, tapi barangnya sedikit," canda Soemarno.
Sementara itu ntuk mengantisipasi munculnya pendatang baru, Pemkot Surabaya telah melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh wisma. Teknisnya, yakni menunggu seluruh PSK datang. Setelah itu, akan dilakukan operasi. "Kita tunggu sampai mereka semua datang. Baru akan kita lakukan operasi untuk memastikan tidak ada pertambahan PSK baru," tandasnya.
Sementara itu, data yang berhasil dihimpun di Kecamatan Sawahan, tahun 2011 ini jumlah PSK di Dolly turun drastis. Pada tahun 2006 lalu PSK di sini mencapai 3.000 PSK tapi tahun 2011 ada 1.100 PSK. Jumlah tersebut, pihak kecamatan melarang adanya penambahan PSK baru dan sudah disepakati oleh pemilik wisma.
source