Delete this element to display blogger navbar

Gen Juga Pengaruhi Risiko Hepatitis B

Penyakit Hepatitis B yang menyerang hati termasuk kategori endemik berat di Indonesia. Bahkan, angka kematian akibat penyakit ini di Indonesia, menduduki peringkat empat.

"Ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam darah karena terpapar orang-orang yang menderita Hepatitis B," kata Profesor Dr. Nurul Akbar dalam seminar yang merupakan rangkaian acara Milad ke 40 RS Islam Jakarta di Hotel Acacia, Kramat, Jakarta.

Penyakit hepatitis B, menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi terhadap bayi baru lahir.

"Ada desas-desus bahwa Hepatitis B tidak bisa disembuhkan itu betul, tapi bisa diobati," kata Prof Dr. Nurul Akbar.

Maksudnya, penyakit tersebut akan menetap pada tubuh, tetapi gejalanya bisa diobati. Jika tidak segera diobati akan menimbulkan penyakit lain dan komplikasi. Profesor Nurul juga menuturkan bahwa gen dan kemiskinan juga berperan terhadap penyakit ini. Ada juga ras tertentu yang rentan terhadap penyakit Hepatitis B.

"China lebih mudah terkena Hepatitis B karena adanya pengaruh genetik, HLA [8], gen itu ada yang mengalami gangguan sehingga mudah terkena hepatitis," katanya.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam tersebut, pola hidup dan kebiasaan juga ikut mempengaruhi timbulnya penyakit ini. Contohnya, warga China di Singapura lebih berisiko terkena Hepatitis B daripada di Amerika.

"Kalau di Singapura makan ramai-ramai, ludah bertebaran dimana-mana, yang jelas buat warga China lebih susah mengobatinya daripada orang berkulit hitam," katanya. (umi)

share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita