Apakah penyakit vertigo? Bagaimana gejala-gejalanya dan pengobatannya?
Vertigo merupakan penyakit dengan gejala rasa pusing dan berat di kepala. Saat serangan penderita vertigo bahkan merasakan sensasi seolah-olah lingkungan di sekeliling berputar-putar.
Seperti dikutip dari Daily Mail, vertigo biasanya merupakan tanda penyakit lain pada tubuh pasien. Namun bisa juga, vertigo berhubungan dengan radang telinga bagian dalam (labyrinthitis), atau infeksi telinga.
Vertigo kronis disebut Meniere. Penderitanya rutin mengalami pingsan dan muntah serta telinga berdenging. Untuk meredakan serangan vertigo, para dokter sering meresepkan obat antihistamin. Namun tak menjamin dapat mengendalikan serangan vertigo.
Sebuah studi menemukan, asupan makanan penting untuk menghindari serangan vertigo. Para penderita vertigo sebaiknya menghindari gula dan makanan lain yang melepaskan gula dengan cepat ke dalam aliran darah seperti roti putih, nasi putih, dan kentang. Makanan ini mengganggu keseimbangan gula dalam darah yang makin memperburuk serangan.
Sebaiknya pilih gula yang lamban dicerna tubuh seperti roti gandum, beras merah, daging, ikan, buah-buahan dan sayuran. Hal lain yang akan membantu, adalah menjaga tingkat gula darah. Makan camilan sehat seperti buah segar dan kacang di antara makan besar akan menstabilkan gula darah.
Vertigo juga berhubungan dengan berkurangnya aliran darah ke telinga bagian dalam. Salah satu pengobatan alternatif untuk vertigo adalah ramuan Ginkgo biloba. Tumbuhan ini meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh serta mendukung sel untuk menghasilkan energi.
Vertigo juga berhubungan dengan berkurangnya aliran darah ke telinga bagian dalam. Salah satu pengobatan alternatif untuk vertigo adalah ramuan Ginkgo biloba. Tumbuhan ini meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh serta mendukung sel untuk menghasilkan energi.
Dalam sebuah penelitian, sekitar setengah dari kelompok penderita vertigo yang mengasup gingko biloba secara teratur selama tiga bulan dapat bebas dari gejala-gejala vertigo. “Dosis standar biloba sebesar 40 mg, tiga kali sehari atau 60 mg, dua kali sehari,” ucap peneliti. (eh)