Variasi makanan untuk sebuah keluarga berawal dari keranjang belanja. Yang jadi pertanyaan, apakah keranjang belanja mingguan para ibu penuh buah dan sayuran, atau lebih banyak berisi camilan dan kudapan yang kurang bergizi?
Sebagian ibu tidak menyadari bahwa variasi makanan untuk keluarga sesungguhnya bermula dari bahan belanjaan yang akan dibeli. Yang para ibu beli di supermarket atau pasar tradisional, minggu demi minggu biasanya akan mempengaruhi variasi makanan serta selera makan terhadap makanan tersebut.
Bagaimana agar kreatif berbelanja bulanan sesuai kebutuhan, dan bisa meningkatkan selera makan keluarga?
Sisca Soewitomo, pakar masakan yang juga brand ambassador dari sebuah produk penyedap masakan mengungkapkan, cara paling cerdas berbelanja adalah dengan mencatat anggaran dan daftar belanja bulanan yang dibutuhkan sebelum memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Sisca mengatakan biasanya para ibu memang harus fokus membeli barang sesuai dengan kebutuhan dan daftar belanjaannya.
Hal ini penting untuk menghindari godaan membeli makanan yang tidak masuk dalam prioritas utama. Keuntungan lainnya, daftar belanja akan membuat para ibu lebih disiplin membeli barang sesuai rencana. Kalaupun keluar dari rencana belanjaan, tidak terlalu jauh dari daftar yang telah ditulis sebelumnya. "Daftar belanjaan juga akan membuat para ibu tidak menghabiskan waktu yang lama ketika berbelanja di supermarket maupun pasar tradisional," kata Sisca menambahkan.
Begitu tiba di pusat perbelanjaan hendaknya para ibu mulai mencari kebutuhan yang terpenting lebih dulu. Misalnya beras, daging, atau minyak goreng. Urutan dalam daftar belanja akan memudahkan para ibu dalam berbelanja. "Perlu diingat bahwa para ibu harus menghindari ’belanja mata’ yang menimbulkan keinginan untuk membeli hal-hal lain yang tidak terlalu penting," ujar Sisca menegaskan.
Membiasakan diri berbelanja sesuai daftar belanjaan awalnya mungkin sulit. "Tapi, jika terbiasa, akan membuat para ibu lebih kreatif dan teratur." Bagaimana membuat daftar belanja yang cermat? Itu tergantung dari cara ibu mengaturnya. Bisa menggunakan buku kecil untuk mencatat, atau manfaatkan kertas bekas untuk membuat daftar bahan-bahan makanan yang harus dibeli.
Sebagian ibu tidak menyadari bahwa variasi makanan untuk keluarga sesungguhnya bermula dari bahan belanjaan yang akan dibeli. Yang para ibu beli di supermarket atau pasar tradisional, minggu demi minggu biasanya akan mempengaruhi variasi makanan serta selera makan terhadap makanan tersebut.
Bagaimana agar kreatif berbelanja bulanan sesuai kebutuhan, dan bisa meningkatkan selera makan keluarga?
Sisca Soewitomo, pakar masakan yang juga brand ambassador dari sebuah produk penyedap masakan mengungkapkan, cara paling cerdas berbelanja adalah dengan mencatat anggaran dan daftar belanja bulanan yang dibutuhkan sebelum memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Sisca mengatakan biasanya para ibu memang harus fokus membeli barang sesuai dengan kebutuhan dan daftar belanjaannya.
Hal ini penting untuk menghindari godaan membeli makanan yang tidak masuk dalam prioritas utama. Keuntungan lainnya, daftar belanja akan membuat para ibu lebih disiplin membeli barang sesuai rencana. Kalaupun keluar dari rencana belanjaan, tidak terlalu jauh dari daftar yang telah ditulis sebelumnya. "Daftar belanjaan juga akan membuat para ibu tidak menghabiskan waktu yang lama ketika berbelanja di supermarket maupun pasar tradisional," kata Sisca menambahkan.
Begitu tiba di pusat perbelanjaan hendaknya para ibu mulai mencari kebutuhan yang terpenting lebih dulu. Misalnya beras, daging, atau minyak goreng. Urutan dalam daftar belanja akan memudahkan para ibu dalam berbelanja. "Perlu diingat bahwa para ibu harus menghindari ’belanja mata’ yang menimbulkan keinginan untuk membeli hal-hal lain yang tidak terlalu penting," ujar Sisca menegaskan.
Membiasakan diri berbelanja sesuai daftar belanjaan awalnya mungkin sulit. "Tapi, jika terbiasa, akan membuat para ibu lebih kreatif dan teratur." Bagaimana membuat daftar belanja yang cermat? Itu tergantung dari cara ibu mengaturnya. Bisa menggunakan buku kecil untuk mencatat, atau manfaatkan kertas bekas untuk membuat daftar bahan-bahan makanan yang harus dibeli.
Saat ini, fasilitas telepon selular yang sudah dilengkapi fasilitas notes yang memungkinkan para ibu menyimpan data daftar belanjaan. Kapanpun lupa, dokumen-dokumen tersebut bisa dengan mudah ditengok.
Pada prakteknya ada kelompok ibu yang menyukai metode berbelanja seminggu sekali, tapi ada juga yang memilih melakukannya sebulan dua kali ataupun sebulan sekali. Metode mana pun sah sah saja, asal ibu tahu periode waktu dalam berbelanja. Belanja bulanan idealnya dilakukan satu atau dua kali sebulan. Disarankan ibu dapat membeli kebutuhan makanan pokok yang awet selama satu bulan, misalnya makanan kaleng atau susu bubuk.
Pada prakteknya ada kelompok ibu yang menyukai metode berbelanja seminggu sekali, tapi ada juga yang memilih melakukannya sebulan dua kali ataupun sebulan sekali. Metode mana pun sah sah saja, asal ibu tahu periode waktu dalam berbelanja. Belanja bulanan idealnya dilakukan satu atau dua kali sebulan. Disarankan ibu dapat membeli kebutuhan makanan pokok yang awet selama satu bulan, misalnya makanan kaleng atau susu bubuk.
Belanja bulanan dapat menjadi pilihan tepat karena kunjungan ke pusat belanja bisa diminimalisir. Artinya, pengeluaran belanja ibu baik dari segi ongkos maupun tambahan keinginan membeli barang-barang lainnya juga berkurang.
Bila yang dipilih adalah Belanja mingguan, bahan makanan yang dibeli juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan mingguan keluarga, misalkan untuk membeli daging, ikan, dan sayuran segar.
Terakhir, ada pilihan belanja harian, untuk mencukupi kebutuhan dapur sehari-hari seperti daging, tempe, ayam, atau bumbu dapur yang tidak bisa awet dalam hitungan minggu atau bulan. Agar efektif, pilih belanja di pasar atau warung terdekat.
Untuk bisa membuat daftar belanja, ibu juga harus memiliki rencana. Jika ingin berbelanja sekali seminggu, catat kalender dan cermati kegiatan ibu dan keluarga selama seminggu ke depan yang mungkin dapat mempengaruhi atau mengubah jadwal makan. Misalnya:
Bila yang dipilih adalah Belanja mingguan, bahan makanan yang dibeli juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan mingguan keluarga, misalkan untuk membeli daging, ikan, dan sayuran segar.
Terakhir, ada pilihan belanja harian, untuk mencukupi kebutuhan dapur sehari-hari seperti daging, tempe, ayam, atau bumbu dapur yang tidak bisa awet dalam hitungan minggu atau bulan. Agar efektif, pilih belanja di pasar atau warung terdekat.
Untuk bisa membuat daftar belanja, ibu juga harus memiliki rencana. Jika ingin berbelanja sekali seminggu, catat kalender dan cermati kegiatan ibu dan keluarga selama seminggu ke depan yang mungkin dapat mempengaruhi atau mengubah jadwal makan. Misalnya:
- Rabu dan Jumat malam, suami berlatih futsal.
- Senin pagi, si sulung menghadapi ujian.
- Minggu, acara keluarga di taman bermain.
- Sabtu malam, makan di luar atau acara reuni bersama teman-teman suami.
Dari catatan seperti ini, maka ibu dapat menyimpulkan bahwa Rabu, Jumat, dan Sabtu tidak perlu memasak hidangan lengkap. Namun bisa diakali dengan hidangan sederhana yang bisa dengan mudah disiapkan oleh asisten rumah tangga. Dari situ, ibu dapat menentukan resep untuk menu utama, camilan, serta resep hidangan penutup untuk digunakan sewaktu-waktu dalam seminggu, atau masakan yang cocok disantap saat akhir pekan saja. (umi)
vivanews