Dewan militer yang berkuasa di Mesir pada hari Rabu ini (17/5) membantah laporan yang menyatakan militer akan memaafkan presiden Mesir yang digulingkan Hosni Mubarak atau keluarganya, mengatakan mereka tidak melakukan intervensi dalam urusan peradilan.
"Sama sekali tidak ada kebenaran dengan apa yang telah dilaporkan oleh media bahwa dewan tertinggi militer bergerak untuk melakjkan pengampunan bagi mantan presiden Muhammad Hosni Mubarak atau keluarganya," tulis pernyataan dewan militer yang tertera pada halaman Facebooknya.
"Dewan Tertinggi Militer tidak mengganggu dalam satu cara atau dengan cara yang lain dalam prosedur hukum untuk menyidangkan mantan rezim," tambah pernyataan tersebut.
Mubarak telah ditahan sejak April lalu atas dugaan keterlibatan dalam kematian pengunjuk rasa dan korupsi. Dia ditahan di sebuah rumah sakit, di mana ia dirawat karena serangan jantung selama interogasi.
Dua putranya Alaa dan Gamal ditahan di penjara Kairo sementara istrinya Suzanne, setelah pelepasan aset nya, dibebaskan dengan jaminan ketika ia juga menghadapi penyelidikan korupsi.
Sebuah surat kabar Mesir, mengutip sumber militer, mengatakan Mubarak sedang menyiapkan surat permintaan maaf dan untuk menyerahkan aset, berharap akan aman dari pengadilan dan mendapatkan amnesti.(fq/afp)