Delete this element to display blogger navbar

Jasa Penukaran Uang Baru Mulai Bermunculan

jasa penukaran uang

Meskipun Lebaran masih sekitar tiga pekan lagi, jasa penukaran uang baru yang dijajakan masyarakat telah bermunculan di sepanjang jalan utama Solo, Jawa Tengah..

Sabtu, 6 Agustus 2011, masyarakat yang melayani jasa penukaran uang baru dadakan di pinggir jalan berjumlah cukup banyak. Tak hanya di jalan utama Slamet Riyadi, Solo, para jasa penukar uang tersebut juga terlihat mangkal di depan Stadion Manahan Solo.

Untuk menarik perhatian para pengguna jalan, mereka memasang papan nama maupun banner yang bertuliskan 'terima penukaran uang baru'. Selain itu, paket bungkusan uang baru dari berbagai pecahan tersebut juga ditata rapi berderet di papan etalase mini.

Salah seorang pelaku jasa penukaran uang baru, Mulyani mengatakan penukaran uang baru ini untuk membantu kalangan warga masyarakat yang akan menukarkan uang baru dalam jumlah yang kecil. Sebab jika menukarkan uang baru di Bank Indonesia, setiap pecahan jumlahnya minim Rp 500 ribu.

"Kalau disini ingin menukarkan Rp 100 ribu maupun Rp 200 ribu kan bisa. Seumpama ingin menukarkan uang baru pecahan Rp 2.000, dengan jumlah Rp 100 ribu pun bisa. Tidak seperti di Ban Indonesia yang harus Rp 500 ribu," ujarnya.

Mulyani mengaku telah membuka jasa penukaran uang baru sejak puasa hari pertama. Bahkan, selama tiga hari telah berhasil menukarkan uang senilai Rp6 juta. "Yah, lumayan sih. Paling banyak yang dicari masyarakat adalah uang pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5.000. Kalau untuk uang pecahan Rp 1.000 dan Rp 2.000, tidak begitu dicari," terang dia yang mangkal di depan Rutan Surakarta.

Hal senada diungkapkan pelaku jasa penukaran uang baru lainny, Eko. Menurut dia, uang dengan pecahan nominal Rp 5.000, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu merupakan pecahan yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Setiap pecahan tersebut dibungkus dalam satu paket dengan jumlah nominal Rp 100 ribu.

"Ya, memang setiap pecahan itu dibuat dalam paket senilai Rp100 ribu. Nanti satu paket uang pecahan dengan jumlah Rp 100 ribu, dijual menjadi Rp105 ribu per paket. Jadi saya hanya mengambil keuntungan sebesar Rp5.000," ungkapnya.

Baik Mulyani maupun Eko mengaku jika transaski penukaran baru akan melonjak tajam pada H-7 hingga H-1 Lebaran. Sebab banyak warga dari luar kota yang mudik dan membutuhkan uang baru tersebut untuk dibagikan kepada anak-anak maupun familinya.

"Ya kalau ramai, nanti selama sebulan bisa mendapatkan keuntungan hampir Rp 3 juta. Kan lumayan untuk saat Lebaran nanti," kata dia yang sehari-harinya sebelum puasa berjualan nasi sayur.


source

share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita