Memanjakan diri di salon menjadi suatu kenikmatan tersendiri. Berbagai perawatan penunjang kecantikan bisa Anda jajal. Misalnya, sambil creambath, Anda bisa merawat kesehatan kuku dengan manicure pedicure atau yang akrab disebut mani-pedi. Hanya, hati-hati saat menjajal perawatan itu.
Yang perlu Anda perhatikan saat melakukan perawatan kuku di salon adalah memerhatikan kebersihan alat-alatnya. Jangan sampai, niat mewujudkan lentik jemari justru berbuah penyakit.
"Alat cukur, benda-benda tajam, termasuk peralatan mani-pedi menjadi faktor yang amat besar potensinya menularkan virus hepatitis," kata Dr Ari Fachrial Syam dalam seminar 'Update on Diagnosis and Treatment of Chronic Hepatitis B & C and Gastrointestinal Bleeding' di Hotel Acacia, Kramat, Jakarta Pusat, akhir pekan ini.
Peralatan tersebut cenderung bersifat menggerus sebagian dari sel-sel kulit pelanggan. Padahal, belum tentu setiap pelanggan yang datang ke salon terbebas dari berbagai penyakit berbahaya, seperti HIV atau hepatitis.
"Sejauh ada sel-sel hidup atau sel darah yang berinti sel yang menempel di situ, maka berpotensi tertular penyakit. Dan, potensi itu meningkat bila mani-pedi tadi menimbulkan luka," kata Dr Cosphiadi Irawan.
Dokter ahli hematologi itu menuturkan bahwa timbulnya luka pada penderita penyakit seperti Hepatitis harus disikapi dengan hati-hati. Penularan terjadi apabila ada perdarahan atau luka akibat penggunaan alat-alat tersebut.
Misalnya, penderita Hepatitis terluka karena gunting kuku di salon, lalu alat yang sama digunakan oleh orang lain tanpa disterilisasi. Saat itulah terjadi penularan atau perpindahan virus. "Jadi dia memerlukan suatu media untuk mentransfer virusnya. Virus Hepatitis itu kan ada di inti sel, DNA dan RNA. Inti sel itulah yang ditransfer ke orang lain."