Pelaku pemerkosa 11 bocah di Bali dan Batam, Muhammad Davis Suharto alias 'Si Codet', menyesali perbuatannya. Di hadapan media, ia mengaku pasrah dan siap menerima hukuman apapun yang akan dijatuhkan.
Hari ini, Si Codet menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama keluarga korban, serta korban hingga yang selama ini menjadi korban kebejatannya.
"Kepada korban, keluarga korban, saya mohon dari dalam hati nurani yang paling dalam, aku minta maaf," ungkapnya di hadapan wartawan di Polda Bali, Senin 24 Mei 2010.
Sambil meneteskan air mata, Si Codet memohon ampunan dan siap menerima hukuman apapun, termasuk hukuman mati.
"Saya mohon sekali dimaafkan, dan saya terima apapun hukumannya. Saya ikhlas kalau ada yang menginginkan saya dieksekusi, kalau Tuhan mengampuni dosa saya dan keluarga korban memaafkan saya, saya akan menerimanya," tuturnya menyesal.
Dalam penyesalannya, ia berujar bahwa sebagai manusia di dunia ini paling besar dosanya. "Tiap hari saya berdo’a apakah Tuhan akan mengampuni saya?" demikian si Codet.
Dalam kesempatan itu, Ia meminta kepada presiden, pemerintah dan masyarakat untuk menyantuni para korban-korbannya.
Hari ini, Si Codet menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama keluarga korban, serta korban hingga yang selama ini menjadi korban kebejatannya.
"Kepada korban, keluarga korban, saya mohon dari dalam hati nurani yang paling dalam, aku minta maaf," ungkapnya di hadapan wartawan di Polda Bali, Senin 24 Mei 2010.
Sambil meneteskan air mata, Si Codet memohon ampunan dan siap menerima hukuman apapun, termasuk hukuman mati.
"Saya mohon sekali dimaafkan, dan saya terima apapun hukumannya. Saya ikhlas kalau ada yang menginginkan saya dieksekusi, kalau Tuhan mengampuni dosa saya dan keluarga korban memaafkan saya, saya akan menerimanya," tuturnya menyesal.
Dalam penyesalannya, ia berujar bahwa sebagai manusia di dunia ini paling besar dosanya. "Tiap hari saya berdo’a apakah Tuhan akan mengampuni saya?" demikian si Codet.
Dalam kesempatan itu, Ia meminta kepada presiden, pemerintah dan masyarakat untuk menyantuni para korban-korbannya.
VIVAnews