Delete this element to display blogger navbar

SEKILAS TENTANG PLANET BUMI,TEMPAT TINGGAL KITA RASANYA RUGI KALO GA TAU :)




Bumi adalah planet yang bentuknya hampir spherical dengan radius sekitar 6,400 kilometer. Bumi adalah salah satu dari planet bebatuan (telluric) yang letaknya ketiga dari matahari setelah merkurius dan venus. Bumi terdiri dari beberapa lapisan konsentrik yang saling ‘mengunci’ satu dengan lainnnya, seperti ubahnya sebuah bawang. Semakin kedalam kepadatannya semakin bertambah.



Adapun lapisan-lapisan tersebut adalah :

1. Atmosfir
Phase gas, ketebalan ± 500 Km.
2. Kulit bumi
Terdiri dari lempeng benua dan
samudra, ketebalan ± 6-40 Km.
3. Astenosfir
Sedikit keras (liat) dan memungkinkan
lempeng-lempeng kulit bumi bergerak.
4. Mantel
Lapisan tebal bebatuan cair, ketebalan ± 2800 Km.
5. Inti
Dalam bentuk cair, ketebalan ± 2300 Km.
6. Inti dalam
Diperkirakan terbuat dari besi, ketebalan ± 2400 Km.



Lempeng Tektonik


Kulit bumi kita tidak terbuat dari satu bagian saja, akan tetapi terbagi atas 12 lempeng terpisah. Lempeng-lempeng ini ‘mengapung’ di atas astenosphere dan pergerakannya dipengaruhi oleh arus konveksi. Lempeng inilah dikenal dengan nama lempeng tektonik yang mana lempeng-lempeng ini bergerak dengan kecepatan rata-rata 2 cm pertahun.
200 juta tahun yang lalu hanya terdapat sebuah benua di bumi ini dan benua ini dinamakan pangaia. Benua ini membentang dari kutub ke kutub. Lempeng tektonik menyebabkan terbagi menjadi beberapa benua yang hingga saat ini masih terus mengapung dan bergerak. Pergerakan inilah yang bertanggung jawab terjadinya gempa bumi, relief di darat dan di laut serta erupsi vulkanik (kegiatan gunung berapi).


Gempa Bumi

Daerah yang berada diantara perbatasan antar lempeng adalah daerah yang rawan akan kegiatan seismik. Kegiatan seismik ini terjadi ketika kedua lempeng ini saling menjauh atau saling bersinggungan satu sama lain atau juga salah satu lempeng bertabrakan hingga berada di atas lempeng lainnya. Salah satu dari contoh dari proses ini adalah patahan San Andreas yang mana patahan ini membentang sepanjang ±1,000 km, membagi california dari utara ke selatan. Lempeng samudra (oceanic plate) bergerak/bergeser dengan kecepatan rata-rata 5 cm pertahun. Pergerakan ini menyebabkan sedikitnya 200 gempa tremor setiap tahunnya.


Pembentukan oceanic crust (lempeng dasar laut)

Mantel bumi terdiri atas bebatuan yang berada dalam keadaan mendekati fusi. Ketika ada kelebihan tekanan maka kejadian ini dapat menyebabkan naiknya suhu lokal hingga ke titik fusi yang akhirnya menghasilkan magma. Ketika lempeng bergerak saling menjauh (umumnya terjadi di tengah laut/samudra), akan tercipta patahan pada kulit dan magma yang keluar dan mendingin dari patahan ini akan meregenerasi dan membentuk kulit baru.



Kegiatan vulkanik subduction – induced


Ketika sebuah lempeng samudra (oceanic plate) bersinggungan dengan lempeng benua (continental plate), maka lempeng samudra ini akan menyusup ke arah mantel, dimana fenomena ini disebut sebagai subduction. Fenomena ini menyebabkan kelebihan tekanan dan gesekan, yang kemudian menghasilkan panas. Panas ini dapat melelehkan mantel kemudian mengubah materi yang ada di sekitarnya menjadi magma yang kemudian terakumulasi di reservoir dan menyebabkan erupsi vulkanik. Erupsi inil dapat mengakibatkan gunung berapi. Gunung berapi adalah hasil dari erupsi dari berlapis-lapis magma yang mendingin. Jika erupsi yang terjadi sangat kuat hingga reservoir kosong maka kemungkinan besar pucuk gunung berapi kolaps hingga membentuk lubang konsentrik atau biasa disebut caldeira.


Kegiatan vulkanik “hot spot”


Ada beberapa daerah hot spot (titik panas) di mantel bumi dimana tempat ini materi berada dalam suhu yang terpanas. Hot spot ini dapat menyebabkan erupsi vulkanis, yang terjadi bagaikan lempeng tektonik disembur oleh sebuah blowtorch (obor ‘tiup’). Karena lempeng yang berada di atasnya terus bergerak dan posisi hot spot tetap maka fenomena ini dapat mengakibatkan untaian pulau vulkanik seiring dengan pergerakan lempeng.


Pembentukan rangkaian pegunungan


Ketika dua lempeng bertabrakan – sesuatu yang selalu terjadi tapi sangat pelan sekali – maka daerah sekitarnya akan mengalami perubahan sebagai akibat dari pengangkatan materi yang disebabkan oleh shock yang dihasilkan dari pemendekan dan pemadatan dari lempeng kulit bumi. Contoh paling jelas yang dapat kita lihat adalah pengunungan Himalaya yang terjadi dikarenakan bertemunya lempeng India dan Eurasia sekitar 40 juta tahun yang lalu. Tekanan yang amat dahsyat menyebabkan bebatuan naik hingga mencapai ketinggian rata-rata lebih dari 8,000 meter ke udara dan membentang sepanjang 2,500 kilometer. Pergerakan ini terdiri atas beberapa seri lipatan dan patahan.


Bagaimana elemen-elemen mempengaruhi kulit bumi


Air (air laut, air hujan, sungai, air dari salju mencair), glacier, frost dan angin membentuk landscape disekitar kita dengan tiga cara berbeda :
• Melalui erosi, contohnya penggerusan tanah baik secara mekanikal maupun secara kimiawi.
• Melalui transportasi alluvia, yang mana adalah produk erosi.
• Melalui deposit dari penimbunan lapisan alluvia

Itulah sebabnya mengapa pegunungan yang runcing menjadi ‘tumpul’, lembah-lembah terjadi, tebing-tebing menghilang sebagai akibat erosi, gurun-gurun bertambah luas, dan lain-lain.


sumber : http://www.makhluqbanget.co.cc/2010/05/sekilas-tentang-planet-bumitempat.html

share on facebook

 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More
Design by Kumpul Berita