Di mata publik dan media, Sabrina Nasrunhuq termasuk perempuan yang beruntung, walau kini harus menderita luka-luka yang parah di sekujur tubuh.
Bersama tujuh penumpang lain, Sabrina selamat dari kecelakaan pesawat milik maskapai Air India Sabtu pekan lalu. Terbang dari Dubai, Uni Emirat Arab, pesawat Boeing 737 itu gagal mendarat dengan normal di Bandara Mangalore, India, sehingga terhempas di luar landasan.
Sebanyak 158 awak dan penumpang tewas akibat kecelakaan itu. Rasa sakit Sabrina kian menjadi-jadi saat mengingat kembali peristiwa mengerikan itu. Sambil terbaring lemah di ranjang suatu rumah sakit di Mangalore, Sabrina menceritakan tragedi itu kepada stasiun televisi CNN.
Kecelakaan itu tampak terjadi begitu cepat dan membuat tubuh Sabrina, yang masih dalam keadaan duduk, terhempas ke luar. Dia tidak ingat persis bagaimana bisa selamat.
"Seingat saya, kaki saya terhimpit sesuatu saat berupaya bangkit dari kursi. Keadaan begitu gelap dan saya hanya bisa mendegar teriakan-teriakan minta tolong. Akhirnya saya bisa melepaskan diri, setelah itu saya tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya," kata Sabrina.
Setelah tidak sadarkan diri, Sabrina kemudian merasakan sakit yang luar biasa. Dia berusaha menjerit sekeras-kerasnya untuk minta tolong dan berupaya melepaskan diri dari himpitan sebelum akhirnya ditemukan para petani setempat, yang membentuk regu penyelamat darurat.
Saat Sabrina dan tim penyelamat menjauh dari reruntuhan, seketika itu pula terdengar ledakan. Kepada laman Gulf News, mahasiswi ilmu kedokteran berusia 23 tahun itu masih ingat saat-saat sebelum kecelakaan terjadi.
"Saat menyentuh landasan (touchdown), pesawat terasa kembali berpacu kencang. Saat itulah saya menduga ada sesuatu yang tidak beres," kenang Sabrina atas pesawat dengan nomor penerbangan IX812 itu.
Keterangan Sabrina itu memperkuat dugaan tim penyelidik bahwa pesawat tampaknya masih dalam kecepatan yang melampaui batas maksimal saat melakukan prosedur pendaratan. Pesawat itu diduga mendarat terlalu kencang (overshoot).
Kendati menderita luka parah, Sabrina menyatakan rasa syukur. "Saya bilang ke ibu, saya pasti benar-benar sedang beruntung dan Tuhan pasti punya rencana lain bagi saya," kata Sabrina.
Bersama tujuh penumpang lain, Sabrina selamat dari kecelakaan pesawat milik maskapai Air India Sabtu pekan lalu. Terbang dari Dubai, Uni Emirat Arab, pesawat Boeing 737 itu gagal mendarat dengan normal di Bandara Mangalore, India, sehingga terhempas di luar landasan.
Sebanyak 158 awak dan penumpang tewas akibat kecelakaan itu. Rasa sakit Sabrina kian menjadi-jadi saat mengingat kembali peristiwa mengerikan itu. Sambil terbaring lemah di ranjang suatu rumah sakit di Mangalore, Sabrina menceritakan tragedi itu kepada stasiun televisi CNN.
Kecelakaan itu tampak terjadi begitu cepat dan membuat tubuh Sabrina, yang masih dalam keadaan duduk, terhempas ke luar. Dia tidak ingat persis bagaimana bisa selamat.
"Seingat saya, kaki saya terhimpit sesuatu saat berupaya bangkit dari kursi. Keadaan begitu gelap dan saya hanya bisa mendegar teriakan-teriakan minta tolong. Akhirnya saya bisa melepaskan diri, setelah itu saya tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya," kata Sabrina.
Setelah tidak sadarkan diri, Sabrina kemudian merasakan sakit yang luar biasa. Dia berusaha menjerit sekeras-kerasnya untuk minta tolong dan berupaya melepaskan diri dari himpitan sebelum akhirnya ditemukan para petani setempat, yang membentuk regu penyelamat darurat.
Saat Sabrina dan tim penyelamat menjauh dari reruntuhan, seketika itu pula terdengar ledakan. Kepada laman Gulf News, mahasiswi ilmu kedokteran berusia 23 tahun itu masih ingat saat-saat sebelum kecelakaan terjadi.
"Saat menyentuh landasan (touchdown), pesawat terasa kembali berpacu kencang. Saat itulah saya menduga ada sesuatu yang tidak beres," kenang Sabrina atas pesawat dengan nomor penerbangan IX812 itu.
Keterangan Sabrina itu memperkuat dugaan tim penyelidik bahwa pesawat tampaknya masih dalam kecepatan yang melampaui batas maksimal saat melakukan prosedur pendaratan. Pesawat itu diduga mendarat terlalu kencang (overshoot).
Kendati menderita luka parah, Sabrina menyatakan rasa syukur. "Saya bilang ke ibu, saya pasti benar-benar sedang beruntung dan Tuhan pasti punya rencana lain bagi saya," kata Sabrina.
VIVAnews