Di dalam kantor, persaingan tidak hanya terjadi antar pekerja muda, tetapi juga terjadi antara pekerja muda dan pekerja yang lebih tua. Namun, menurut para peneliti, pekerja yang berusia lebih tua memiliki produktivitas lebih besar dibandingkan mereka yang lebih muda.
Pekerja yang lebih dewasa mungkin memiliki tenaga yang sedikit lebih lemah dan kurang gesit daripada rekan-rekan junior mereka. Namun, mereka memiliki pengalaman lebih banyak, kemampuan bekerja di dalam tim, dan lebih sukses bertahan jika terjadi suatu kesalahan dalam pekerjaan mereka.
"Senior lebih banyak membuat kesalahan dikarenakan penurunan kondisi fisik mereka, namun mereka hampir tidak pernah membuat kesalahan yang parah, mungkin karena pengalaman," ujar salah satu peneliti yang tidak disebutkan, dikutip dari Times of India.
Pekerja senior memiliki pengalaman untuk mencegah kesalahan fatal dalam pekerjaan mereka.
Para peneliti yang meneliti pekerja produksi di pabrik truk Mercedes-Benz di Jerman Selatan juga menemukan bahwa lebih banyak pekerja yunior yang berpendidikan tinggi justru kurang produktif daripada mereka yang memiliki kualifikasi lebih sedikit. Hal ini mungkin dikarenakan pekerja dengan pendidikan lebih tinggi, lebih cepat merasa bosan.
Para peneliti dari Universitas Mannheim mengatakan bahwa temuan mereka memberikan gagasan bahwa pekerja senior harus berbuat sesuatu untuk meningkatkan produktivitas.
"Di banyak negara, produktivitas rendah dari para pekerja senior digunakan untuk kebijakan pensiun dini," ujarnya. Hal ini dikarenakan rendahnya produktivitas mereka akan sangat berpengaruh pada produktivitas secara keseluruhan.
Para peneliti juga menemukan bahwa proporsi yang lebih tinggi untuk perempuan dalam angkatan kerja muda sangat buruk bagi produktivitas.
Namun, proporsi wanita dalam angkatan tua akan sangat baik.
Mereka mengatakan wanita cenderung membuat kesalahan lebih sedikit dalam tim. Hal ini membuat para pekerja pria sering teralihkan dan membuat lebih banyak kesalahan. (eh)
Pekerja yang lebih dewasa mungkin memiliki tenaga yang sedikit lebih lemah dan kurang gesit daripada rekan-rekan junior mereka. Namun, mereka memiliki pengalaman lebih banyak, kemampuan bekerja di dalam tim, dan lebih sukses bertahan jika terjadi suatu kesalahan dalam pekerjaan mereka.
"Senior lebih banyak membuat kesalahan dikarenakan penurunan kondisi fisik mereka, namun mereka hampir tidak pernah membuat kesalahan yang parah, mungkin karena pengalaman," ujar salah satu peneliti yang tidak disebutkan, dikutip dari Times of India.
Pekerja senior memiliki pengalaman untuk mencegah kesalahan fatal dalam pekerjaan mereka.
Para peneliti yang meneliti pekerja produksi di pabrik truk Mercedes-Benz di Jerman Selatan juga menemukan bahwa lebih banyak pekerja yunior yang berpendidikan tinggi justru kurang produktif daripada mereka yang memiliki kualifikasi lebih sedikit. Hal ini mungkin dikarenakan pekerja dengan pendidikan lebih tinggi, lebih cepat merasa bosan.
Para peneliti dari Universitas Mannheim mengatakan bahwa temuan mereka memberikan gagasan bahwa pekerja senior harus berbuat sesuatu untuk meningkatkan produktivitas.
"Di banyak negara, produktivitas rendah dari para pekerja senior digunakan untuk kebijakan pensiun dini," ujarnya. Hal ini dikarenakan rendahnya produktivitas mereka akan sangat berpengaruh pada produktivitas secara keseluruhan.
Para peneliti juga menemukan bahwa proporsi yang lebih tinggi untuk perempuan dalam angkatan kerja muda sangat buruk bagi produktivitas.
Namun, proporsi wanita dalam angkatan tua akan sangat baik.
Mereka mengatakan wanita cenderung membuat kesalahan lebih sedikit dalam tim. Hal ini membuat para pekerja pria sering teralihkan dan membuat lebih banyak kesalahan. (eh)