Media massa Israel ramai memberitakan tentang rencana Tel Aviv dan Otoritas Palestina untuk membuat pulau buatan di sepanjang Jalur Gaza. Kedua "sekutu" itu, menurut laporan media massa Israel, sudah membahas rencana pembangunan pulau buatan itu, yang dipekirakan akan menelan dana sebesar 9,94 miliar USD.
Menteri Transportasi Israel Yisrael Katz mengatakan, rencana pembuatan pulau tiruan itu sudah dipertimbangkan selama berbulan-bulan dan mendapat dukungan penuh dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Jika pembangunan pulau buatan di sekeliling Jalur Gaza sudah selesai, Israel akan menunjuk Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mengelola pulau tersebut.
Israel membangun pulau buatan di sekeliling Gaza dengan tujuan untuk mengisolasi gerakan Hamas yang sekarang berkuasa di Gaza. Israel nampaknya bukan cuma berencana melakukan agresi militer kembali untuk menghancurkan gerakan Hamas di Gaza. Meski demikian, sejumlah ahli lingkungan hidup dan beberapa pejabat Palestina menyebut rencana Israel membuat pulau di sekeliling Jalur Gaza tindakan "gila" dan cuma "fantasi" Israel saja.
Israel akan Perang Lagi ke Gaza
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang namanya belakangan ini "tenggelam", tiba-tiba muncul dan berkomentar tentang Jalur Gaza. Ia mengatakan, Israel tidak bisa menerima keberadaan entitas terorisme di Gaza, yang mengancam warga Israel, tanpa melakukan tindakan apapun. Oleh sebab itu, kata Olmert, perang Israel ke Gaza tidak bisa dihindari dan Israel akan memerangi Gaza mati-matian.
"Jika ada satu hal yang saya sesali--itu adalah, kami tidak menyelesaikan tugas kami kembali--sehingga kami tidak bisa menghindar bahwa kami harus menyelesaikan pekerjaan kami," kata Olmert. Yang dimaksud pekerjaan oleh Olmert adalah serangan brutal Israel ke Gaza tahun 2009 lalu, pada saat ia masih menjabat sebagai perdana menteri Israel.
"Israel tidak bisa menerima kehadiran entitas terorisme di Gaza, yang mengancam warga Israel, tanpa bertindak. Bukan tindakan random, tapi terkontrol, presisi dan terorganisir dengan kekuatan yang cukup untuk membawa perubahan realitas di Gaza," ujar Olmert seperti dikutip situs Israel Ynet.
Dalam serangan Israel ke Gaza tahun 2009 lalu, lebih dari 1.400 rakyat Palestina gugur syahid. Selama tiga minggu, Israel melakukan serangan dari udara, darat dan dari laut ke Gaza dalam operasi "Cast Lead". Aksi militer Israel itu membuat situasi di Gaza yang sudah tiga tahun diblokade Israel makin buruk. Kerusakan di Gaza yang disebabkan serangan Israel, mencapai 1,6 miliar USD. Sekarang, Gaza tidak memiliki pelabuhan laut dan bandara, karena kedua fasilitas penting itu hancur oleh serangan Israel tahun 2009 lalu. (ln/prtv)