Banyak anggapan bahwa kaum hawa seringkali tak percaya kemampuan perangkat navigasi modern, seperti Global Positioning System (GPS). Anggapan ini tak sepenuhnya benar. Survei terbaru mengungkap, pria lebih sering tak percaya pada kemampuan gadget navigasi ketimbang wanita.
Sebuah survei di Inggris menemukan, para pengemudi pria lebih mungkin mengabaikan petunjuk GPS dibandingkan wanita.
Mengapa? Karena pria umumnya tidak mau mengakui bahwa mereka tersesat atau menepi untuk mencari arah yang benar. Seperti dikutip dari Yourtango, mereka menganggap sistem GPS tidak akurat.
Dari 3.000 pengemudi yang disurvei, 83 persen pria mengaku tak percaya petunjuk navigasi di GPS. Sedangkan pada pengemudi wanita yang tak percaya, jumlahnya kurang dari 75 persen.
Swinton, sebuah perusahaan Asuransi yang merilis survei tersebut menyebutkan, sistem GPS menyebabkan pertengkaran. Ini lantaran sepertiga pengemudi malah tersasar hingga delapan kilometer dari tujuan semula.
Dengan mengesampingkan gender, sebagian besar pengemudi di Inggris mengaku tidak percaya sepenuhnya pada GPS. Dua pertiga pengemudi masih mengandalkan cara-cara tradisional seperti peta untuk mengetahui tujuan untuk membekap teknologi navigasi modern. (pie)
Sebuah survei di Inggris menemukan, para pengemudi pria lebih mungkin mengabaikan petunjuk GPS dibandingkan wanita.
Mengapa? Karena pria umumnya tidak mau mengakui bahwa mereka tersesat atau menepi untuk mencari arah yang benar. Seperti dikutip dari Yourtango, mereka menganggap sistem GPS tidak akurat.
Dari 3.000 pengemudi yang disurvei, 83 persen pria mengaku tak percaya petunjuk navigasi di GPS. Sedangkan pada pengemudi wanita yang tak percaya, jumlahnya kurang dari 75 persen.
Swinton, sebuah perusahaan Asuransi yang merilis survei tersebut menyebutkan, sistem GPS menyebabkan pertengkaran. Ini lantaran sepertiga pengemudi malah tersasar hingga delapan kilometer dari tujuan semula.
Dengan mengesampingkan gender, sebagian besar pengemudi di Inggris mengaku tidak percaya sepenuhnya pada GPS. Dua pertiga pengemudi masih mengandalkan cara-cara tradisional seperti peta untuk mengetahui tujuan untuk membekap teknologi navigasi modern. (pie)