Clay Butler, seorang pengusaha asal California, agaknya siap menghadapi kontroversi atas rencana bisnisnya. Ia segera memasarkan produk minuman ringan (softdrink) mengandung ganja untuk keperluan medis.
Butler berencana memasok minuman ringan berkarbonasi itu ke sejumlah apotek. Yang membedakan dengan produk umum di pasaran, ia menambahkan bahan psikoaktif ganja ke dalam minuman itu.
Koran lokal Santa Cruz Sentinel, memuat keyakinan Butler bahwa pemasaran produk itu merupakan ide bisnis yang cerdas. Butler sangat yakin produknya akan populer dan diminati masyarakat sebagai minuman kesehatan.
Seperti dikutip dari laman Stuff, Butler menyatakan, meski memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh, minuman itu tidak untuk mengobati segala penyakit.
Ada beberapa jenis minuman 'cola ganja' yang akan dipasarkan: 'Canna Cola' dengan rasa Coca Cola, 'Doc Weet' yang mirip Dr Pepper, 'Sour Diesel' dengan rasa jeruk lemon, 'Grape Ape' dengan rasa anggur, dan 'Orange Kush' dengan rasa jeruk. Harga satu botol minuman US$10-15 atau sekitar Rp90-135 ribu.(vivanews)
Butler berencana memasok minuman ringan berkarbonasi itu ke sejumlah apotek. Yang membedakan dengan produk umum di pasaran, ia menambahkan bahan psikoaktif ganja ke dalam minuman itu.
Koran lokal Santa Cruz Sentinel, memuat keyakinan Butler bahwa pemasaran produk itu merupakan ide bisnis yang cerdas. Butler sangat yakin produknya akan populer dan diminati masyarakat sebagai minuman kesehatan.
Seperti dikutip dari laman Stuff, Butler menyatakan, meski memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh, minuman itu tidak untuk mengobati segala penyakit.
Ada beberapa jenis minuman 'cola ganja' yang akan dipasarkan: 'Canna Cola' dengan rasa Coca Cola, 'Doc Weet' yang mirip Dr Pepper, 'Sour Diesel' dengan rasa jeruk lemon, 'Grape Ape' dengan rasa anggur, dan 'Orange Kush' dengan rasa jeruk. Harga satu botol minuman US$10-15 atau sekitar Rp90-135 ribu.(vivanews)