Sebuah patung polisi perempuan dengan pakaian anti huru-hara lengkap menuai kecaman di Jerman. Patung itu berukuran manusia, lengkap dengan helm, pelindung pundak, dan lutut.
Sepintas tidak ada yang salah dengan patung yang posisi-nya sedang jongkok itu.
Tapi begitu diperhatikan lekat-lekat, ada air menggenang di dekatnya. Ternyata si pembuat karya seni ini membuat patung polisi sedang buang air kecil alias pipis.
Kontan, kepala polisi di Dreseden, Jerman mencak-mencak. "Memang ada kebebasan berpendapat, tapi kali ini sudah kebablasan," kata jurubicara kepolisian Hagen Hisgen seperti d ikutip dari laman Orange, Selasa (11/1).
Patung ini saat ini dipamerkan di Dreseden College of Art in Germany. Pembuatnya, Narcel Walldorf baru dinobatkan seniman muda berbakat dan mendapat hadiah 1.000 pounds atau sekitar Rp 14 juta.
Selain kepala polisi yang tersinggung. Menteri Dalam Negeri Markus Ulbig juga kurang suka dengan patung itu. "Menyerang polisi perempuan, dan menurut saya, patung itu melecehkan," kata Ulbig.
Jurubicara sekolah yang memamerkan karya itu mengatakan, Narcel benar-benar tidak mengerti kenapa patungnya dikecam. "Ini kan hanya sebuah karya seni," ujar jurubicara yang tidak disebutkan namanya itu. (tempo)
Sepintas tidak ada yang salah dengan patung yang posisi-nya sedang jongkok itu.
Tapi begitu diperhatikan lekat-lekat, ada air menggenang di dekatnya. Ternyata si pembuat karya seni ini membuat patung polisi sedang buang air kecil alias pipis.
Kontan, kepala polisi di Dreseden, Jerman mencak-mencak. "Memang ada kebebasan berpendapat, tapi kali ini sudah kebablasan," kata jurubicara kepolisian Hagen Hisgen seperti d ikutip dari laman Orange, Selasa (11/1).
Patung ini saat ini dipamerkan di Dreseden College of Art in Germany. Pembuatnya, Narcel Walldorf baru dinobatkan seniman muda berbakat dan mendapat hadiah 1.000 pounds atau sekitar Rp 14 juta.
Selain kepala polisi yang tersinggung. Menteri Dalam Negeri Markus Ulbig juga kurang suka dengan patung itu. "Menyerang polisi perempuan, dan menurut saya, patung itu melecehkan," kata Ulbig.
Jurubicara sekolah yang memamerkan karya itu mengatakan, Narcel benar-benar tidak mengerti kenapa patungnya dikecam. "Ini kan hanya sebuah karya seni," ujar jurubicara yang tidak disebutkan namanya itu. (tempo)