Para operator telekomunikasi jelas tak terima dan menolak tegas jika disalahkan soal kebocoran data yang kabarnya memakan korban 25 juta pelanggan. Menurut mereka, ada pihak lain yang turut andil dan perlu diwaspadai.
"Mungkin yang perlu diwaspadai adalah source data dari media social network. Facebook, salah satunya," ujar Teguh Prasetya, Group Head Brand & VAS Marketing Indosat.
"Mungkin yang perlu diwaspadai adalah source data dari media social network. Facebook, salah satunya," ujar Teguh Prasetya, Group Head Brand & VAS Marketing Indosat.
Menurutnya, jejaring sosial punya andil cukup besar karena sifat keterbukaannya. "Data yang berasal dari social media kan sifatnya open, dan siapa saja asal jadi friend dan publish bisa lebih gampang dapatnya, detail lagi," papar Teguh.
Pendapat lainnya juga diungkap oleh Hiro Whardana, Deputy GM Product Innovation Hutchison CP Telecommunication untuk produk layanan seluler Tri.
"Pelanggan bisa saja menderita kebocoran data dari berbagai proses yang terjadi. Misalnya, mendaftar untuk service-service seperti di bengkel mobil, hotel, restoran, dan lainnya. Sekarang, semua rata-rata meminta nomor yang bisa dihubungi," kata dia.
"Seharusnya, pelanggan mulai sekarang harus lebih hati-hati dalam memberikan data pribadinya," (detik)