Karl Reinwardt, peneliti berkebangsaan Jerman yang membuat Kebun Raya berjaya.
Pada 1760, Reindwardt berhasil menjadi seorang Professor dalam Bidang Sejarah Ilmu Alam, kemudian pada 1802, ia menjadi Rektor di Universitas yang sama dan memfokusan diri untuk mendirikan Kebun Botani dan Zoologi di Belanda.
Reindwardt diangkat menjadi penasihat suatu Komite yang dibentuk oleh Louis Napoleon pada 1815, untuk melakukan ekspedisi ilmu pengetahuan ke Indonesia. Bersamaan dengan itu, ia diangkat menjadi Direktur Pertanian, Pendidikan, dan Ilmu Pengetahuan di Jawa untuk mencari sebanyak mungkin informasi mengenai Ilmu Alam.
Perjalanan Reinwardt di Indonesia merupakan ekspedisi ilmu pengetahuan pertama kali yang dilakukan oleh Belanda. Selama tinggal di Indonesia, Reinwardt melakukan reformasi sistem pendidikan dan memulai mengumpulkan berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman yang dapat digunakan untuk bahan obat-obatan, yang berasal dari berbagai tempat di Nusantara.
Reinwardt membangun kebun raya di sebelah rumah peristirahatan gubernur jenderal di Buitenzorg dan menanam benih-benih baru di area kebun sehingga koleksi di kebun tersebut mencapai 900 tanaman.
Koleksi tanaman tersebut didapatkan oleh Reinwardt dengan mengunjungi seluruh daerah di Nusantara, lalu mengumpulkan dan mempelajari tumbuhan tersebut dan mendirikan Kebun Raya Bogor.
Pada 1817, Reinwardt diangkat menjadi direktur Kebun Raya yang pertama dan menjabat selama limatahun. Lalu pada 1823, Reinwardt kembali ke Belanda dan mendidikasikan dirinya di Universitas Leiden dengan menjadi dosen dalam bidang Botani dan Geologi tentang Hindia Belanda. Berkat jasanya, sampai saat ini Kebun Raya Bogor memiliki lebih dari 13.000 koleksi tanaman.
(Nadya Adriane Pattiasina. Sumber: PKT Kebun Raya Bogor, Kedutaan Besar Jerman Jakarta, P.Boomgaard, 2013.)
source