ANGKLUNG ROBOT - Eko Mursito Budi memilih salah satu musik angklung lagu anak yang ada di laptop maestronya yang secara otomatis robot musisinya memainkan angklung-angklung tersebut pada pameran Forum Inovasi Indonesia 2010 di Aula Timur Kampus ITB, Kota Bandung, Selasa (14/12/2010). Seniman yang juga dosen ITB ini mulai mendesain angklung robot (klungbot) bersama anaknya sejak dua tahun lalu.
ALAT musik angklung sudah menjadi salah satu alat musik tradisional Sunda yang mendunia. Kini, ada robot yang bisa memainkan angklung lho.
Eko Mursito Budi, Dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan angklung yang bisa memperdengarkan alunan musik dari sebuah lagu secara otomatis. Eko menyebutnya dengan sebutan Klungbot atau Angklung Robot.
Menurut Eko, Klungbot adalah robot yang secara otomatis dapat memainkan ensamble angklung. Robot ini terdiri dari satu komputer maestro yang mengoordinasi beberapa robot musisi. Setiap robot musisi dapat memegang hingga dua belas angklung sekaligus.
"Saya menyebut satu perangkat yang terdiri dari delapan atau dua belas angklung ini sebagai robot musisi. Dan satu robot musisi pun bisa memainkan lagu yang diinginkan sesuai perintah dari komputer," kata Eko, saat ditemui pada Pameran Forum Inovasi Indonesia di Aula Timur ITB, Rabu (15/12/2010).
Ide membuat Klungbot ini berawal dari coba-coba. Rumah Eko yang kebetulan dekat dengan Saung Aklung Udjo menambah inspirasinya untuk membuat alat musik tradisional ini bisa dinikmati tanpa harus memainkan sendiri perangkat alat musik ini.
Eko pun mulai merealisasikan ide tersebut pada bulan puasa beberapa waktu lalu. Tidak butuh waktu yang lama, terciptalah Klungbot tersebut. Satu robot musisi awalnya hanya terdiri dari delapan angklung yang mewakili delapan nada. Dalam satu perangkat ini juga terdapat delapan motor dan tiga prosesor LEGO NXT Mindstrom serta menjalankan program LeJos (open source Java programming IDE untuk NXT).
"Rangkaian ini untuk penemuan yang pertama. Kalau sekarang, cukup satu prosesor bisa menggerakkan delapan hingga dua belas angklung sekaligus," kata dosen yang juga menjadi pembina ekstrakurikuler robot di SMP 14 ini.
Untuk menikmati musik Klungbot ini, kata Eko, hanya tinggal memilih lagu pada maestro atau perangkat komputer yang sudah menyimpan data lagu-lagu yang berisikan not not balok. Setelah itu, cukup memberi perintah untuk mulai memainkan Klungbot ini. Seperti halnya seorang konduktor musik, maestro kemudian memberi aba-aba pada seluruh robot musisi untuk membunyikan angklung dengan cara digetar atau disentak. Dan karena Klungbot ini memainkan angklung bambu asli, maka suara yang dihasilkan adalah suara akustik yang alami dan bukan suara sintetis.
Bila dipaparkan secara mekanik, sistem kerja Klungbot ini adalah saat maestro memberi perintah untuk memainkan sebuah lagu, maka motor penggerak akan berputar dan menggetarkan sebuah nada atau angklung, begitu seterusnya sesuai nada yang diperintah oleh maestro. Hingga terdengar alunan lagu dari Klungbot ini.
"Setiap angklung akan bergetar sesuai perintah. Jadi tergantung pada perintahnya, kita bisa memintanya memainkan lagu apa saja, asal sudah ada data yang tersimpan di perangkat komputer yang men jadi maestronya," katanya.
Eko juga mengatakan, bagi seorang penata musik, Klungbot menyediakan editor pada komputer maestro untuk menulis komposisi musik angklung dan bisa langsung mencobanya. Selain itu, Klungbot juga fleksibel sehingga dapat dikonfigurasi untuk memainkan komposisi angklung melodi, akompani, maupun angklung bass party.
"Klungbot juga mampu memainkan set angklung diatonis atau tangga nada internasional maupun pentatonis atau tangga nada tradisional," ujarnya.
Hasil karya Eko ini bisa jadikan perangkat musik untuk menyambut tamu atau pun sebagai musik di tempat- tempat umum. "Inginnya sih, Klungbot ini bisa jadi alat musik yang bisa menyambut tamu saat masuk ke dalam Gedung Sate," kata Eko.
Eko memang menawarkan hasil karyanya ini kepada siapa saja yang ingin memilikinya. Untuk harga, Eko mengaku tidak mematok terlalu mahal. Pada satu perangkat Klungbot spesifikasinya satu robot musisi terdiri dari 8-12 angklung, jumlah robot musisi permaestro 8 dengan kecepatan ketukan 50-120 ketuk per menit dan panjang lagu bisa mencapai 60.000 nada. "Konfigurasi dan rangka bisa disesuaikan, bagaimana keinginan saja," katanya (slowbos)
Eko Mursito Budi, Dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan angklung yang bisa memperdengarkan alunan musik dari sebuah lagu secara otomatis. Eko menyebutnya dengan sebutan Klungbot atau Angklung Robot.
Menurut Eko, Klungbot adalah robot yang secara otomatis dapat memainkan ensamble angklung. Robot ini terdiri dari satu komputer maestro yang mengoordinasi beberapa robot musisi. Setiap robot musisi dapat memegang hingga dua belas angklung sekaligus.
"Saya menyebut satu perangkat yang terdiri dari delapan atau dua belas angklung ini sebagai robot musisi. Dan satu robot musisi pun bisa memainkan lagu yang diinginkan sesuai perintah dari komputer," kata Eko, saat ditemui pada Pameran Forum Inovasi Indonesia di Aula Timur ITB, Rabu (15/12/2010).
Ide membuat Klungbot ini berawal dari coba-coba. Rumah Eko yang kebetulan dekat dengan Saung Aklung Udjo menambah inspirasinya untuk membuat alat musik tradisional ini bisa dinikmati tanpa harus memainkan sendiri perangkat alat musik ini.
Eko pun mulai merealisasikan ide tersebut pada bulan puasa beberapa waktu lalu. Tidak butuh waktu yang lama, terciptalah Klungbot tersebut. Satu robot musisi awalnya hanya terdiri dari delapan angklung yang mewakili delapan nada. Dalam satu perangkat ini juga terdapat delapan motor dan tiga prosesor LEGO NXT Mindstrom serta menjalankan program LeJos (open source Java programming IDE untuk NXT).
"Rangkaian ini untuk penemuan yang pertama. Kalau sekarang, cukup satu prosesor bisa menggerakkan delapan hingga dua belas angklung sekaligus," kata dosen yang juga menjadi pembina ekstrakurikuler robot di SMP 14 ini.
Untuk menikmati musik Klungbot ini, kata Eko, hanya tinggal memilih lagu pada maestro atau perangkat komputer yang sudah menyimpan data lagu-lagu yang berisikan not not balok. Setelah itu, cukup memberi perintah untuk mulai memainkan Klungbot ini. Seperti halnya seorang konduktor musik, maestro kemudian memberi aba-aba pada seluruh robot musisi untuk membunyikan angklung dengan cara digetar atau disentak. Dan karena Klungbot ini memainkan angklung bambu asli, maka suara yang dihasilkan adalah suara akustik yang alami dan bukan suara sintetis.
Bila dipaparkan secara mekanik, sistem kerja Klungbot ini adalah saat maestro memberi perintah untuk memainkan sebuah lagu, maka motor penggerak akan berputar dan menggetarkan sebuah nada atau angklung, begitu seterusnya sesuai nada yang diperintah oleh maestro. Hingga terdengar alunan lagu dari Klungbot ini.
"Setiap angklung akan bergetar sesuai perintah. Jadi tergantung pada perintahnya, kita bisa memintanya memainkan lagu apa saja, asal sudah ada data yang tersimpan di perangkat komputer yang men jadi maestronya," katanya.
Eko juga mengatakan, bagi seorang penata musik, Klungbot menyediakan editor pada komputer maestro untuk menulis komposisi musik angklung dan bisa langsung mencobanya. Selain itu, Klungbot juga fleksibel sehingga dapat dikonfigurasi untuk memainkan komposisi angklung melodi, akompani, maupun angklung bass party.
"Klungbot juga mampu memainkan set angklung diatonis atau tangga nada internasional maupun pentatonis atau tangga nada tradisional," ujarnya.
Hasil karya Eko ini bisa jadikan perangkat musik untuk menyambut tamu atau pun sebagai musik di tempat- tempat umum. "Inginnya sih, Klungbot ini bisa jadi alat musik yang bisa menyambut tamu saat masuk ke dalam Gedung Sate," kata Eko.
Eko memang menawarkan hasil karyanya ini kepada siapa saja yang ingin memilikinya. Untuk harga, Eko mengaku tidak mematok terlalu mahal. Pada satu perangkat Klungbot spesifikasinya satu robot musisi terdiri dari 8-12 angklung, jumlah robot musisi permaestro 8 dengan kecepatan ketukan 50-120 ketuk per menit dan panjang lagu bisa mencapai 60.000 nada. "Konfigurasi dan rangka bisa disesuaikan, bagaimana keinginan saja," katanya (slowbos)