Didalam air liur terdapat empat macam bakteri : Saccharomyces, Cellulomonas, Lactobacillus dan Rhizobium. Bakteri-bakteri ini hidup di lambung manusia. Pada saat tidur malam, bakteri ini akan naik dan menyantap sisa-sisa makanan yang berada di rongga mulut. Nah, sekarang kalian sudah tau kan kenapa pada pagi hari mulut kita berbau “naga”? karena ada bakteri yang duduk manis, berperut gendut, baru selesai dinner didalam mulut.
Akan tetapi air liur bisa dijadikan pupuk yang berguna bagi tanaman lho. Caranya sederhana sekali. Jika kamu baru bangun tidur, jangan buru-buru menggosok gigi, tapi segeralah berkumur-kumur, kemudian buanglah pada sejumput kotoran seperti kotoran sapi, ayam atau kambing.
Hal ini bukan hanya sekedar teori, tapi pernah dipraktekkan oleh seorang kiai yang memimpin 300 santri di pesantrennya. Beliau bernama Fuad Affandi. Pada pagi hari Fuad Affandi memerintahkan 300 santrinya untuk membuang air bekas berkumur kedalam kaleng dan dikumpulkan. Mikroorganisme dalam air liur itu dibiakkan dengan tambahan molase (gula), dedak, dan pepaya.
Beberapa hari berikutnya air liur itu berubah menjadi cairan kental berwarna abu-abu keruh. Fuad lantas menyiramkannya pada kotoran ternak yang sedang diperam. Hasilnya dahsyat, hanya dalam tiga hari kotoran ternak itu hancur lebur dan membusuk, kemudian jadilah pupuk kandang siap pakai.
Penemuan ini diberi nama Mikroorganisme Fermentasi Alami yang disingkat menjadi MFA. Khasiat MFA diantaranya adalah:
Pertama mempercepat ketersediaan nutrisi tanaman, mengikat pupuk dan unsur hara serta mencegah erosi tanah.Selain itu penemuan MFA ini juga memiliki keunggulan, selain harganya murah, hasil tanaman juga tidak kalah jika dibanding dengan menggunakan pupuk kimia.
Kedua, memakai pupuk alami tentu lebih sehat, sebab tidak mencemari lingkungan maupun hasil produksinya.
Ketiga harga hasil tanaman seperti sayur bisa lebih tinggi sebab sayuran terlihat lebih segar, bersih dan bebas dari zat-zat kimia.
Sumber: 30 penemu Indonesia
Akan tetapi air liur bisa dijadikan pupuk yang berguna bagi tanaman lho. Caranya sederhana sekali. Jika kamu baru bangun tidur, jangan buru-buru menggosok gigi, tapi segeralah berkumur-kumur, kemudian buanglah pada sejumput kotoran seperti kotoran sapi, ayam atau kambing.
Hal ini bukan hanya sekedar teori, tapi pernah dipraktekkan oleh seorang kiai yang memimpin 300 santri di pesantrennya. Beliau bernama Fuad Affandi. Pada pagi hari Fuad Affandi memerintahkan 300 santrinya untuk membuang air bekas berkumur kedalam kaleng dan dikumpulkan. Mikroorganisme dalam air liur itu dibiakkan dengan tambahan molase (gula), dedak, dan pepaya.
Beberapa hari berikutnya air liur itu berubah menjadi cairan kental berwarna abu-abu keruh. Fuad lantas menyiramkannya pada kotoran ternak yang sedang diperam. Hasilnya dahsyat, hanya dalam tiga hari kotoran ternak itu hancur lebur dan membusuk, kemudian jadilah pupuk kandang siap pakai.
Penemuan ini diberi nama Mikroorganisme Fermentasi Alami yang disingkat menjadi MFA. Khasiat MFA diantaranya adalah:
Pertama mempercepat ketersediaan nutrisi tanaman, mengikat pupuk dan unsur hara serta mencegah erosi tanah.Selain itu penemuan MFA ini juga memiliki keunggulan, selain harganya murah, hasil tanaman juga tidak kalah jika dibanding dengan menggunakan pupuk kimia.
Kedua, memakai pupuk alami tentu lebih sehat, sebab tidak mencemari lingkungan maupun hasil produksinya.
Ketiga harga hasil tanaman seperti sayur bisa lebih tinggi sebab sayuran terlihat lebih segar, bersih dan bebas dari zat-zat kimia.
Sumber: 30 penemu Indonesia