Baru-baru ini Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan peristiwa aneh yang terjadi di Mars. Dalam salah satu satelitnya, NASA menangkap batu yang diduga berjalan, lengkap dengan jejak yang berada di belakang batu itu.
Satelit Mars Reconnaissance Orbiter yang tengah bertugas mengamati planet Mars, mendapati titik-titik aneh menyerupai jejak yang telah ditinggalkan oleh batu tersebut. Bukti tersebut dari hasil foto yang diambil dengan kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE).
Dikabarkan Daily Mail, Sabtu 16 Agustus 2014, batu berukuran tinggi 20 kaki (6 meter) dan lebar 11,5 kaki (3,5 meter) ini bergerak cukup jauh.
"Jejak batu ini menuruni lereng, sekitar sepertiga dari satu mil (sekitar 500 meter," ujar pihak NASA.
Dikutip Cnet,
batu yang diduga bergerak itu terletak di daerah permukaan Mars yang
tempatnya memiliki lerang curam. Kendaraan luar angkasa yang masih
bertugas di Mars yakni Curiosity pun tak berkeliaran melewati tempat
itu.
NASA tidak mengomentari lebih jauh akan peristiwa aneh tersebut. Belum diketahui apakah NASA akan menindaklanjuti penemuan itu atau tidak. Sebab, NASA lebih tertarik dengan laporan pada Oktober lalu di satelit yang sama.
NASA tidak mengomentari lebih jauh akan peristiwa aneh tersebut. Belum diketahui apakah NASA akan menindaklanjuti penemuan itu atau tidak. Sebab, NASA lebih tertarik dengan laporan pada Oktober lalu di satelit yang sama.
Mars Reconnaissance
Orbiter menemukan satu set komet berada dekat dengan Mars dan satelit
ini ingin mengabadikan gambar kesempatan langka itu.
Batu luar angkasa yang bernama Komet Siding Spring ini akan melewati planet merah itu dengan hanya jarak berkisar 82 ribu mil (132 ribu kilometer). Jarak tersebut setara dengan sepertiga jarak antara bumi dan bulan.
"Ini adalah sekali dalam seumur hidup. Kami berharap menyaksikan dua atmosfer benda itu bertabrakan," ujar David Brain dari Universitas Laboratory for Atmospheric and Space Physics (LASP), Colorado, Amerika Serikat. (art)
Batu luar angkasa yang bernama Komet Siding Spring ini akan melewati planet merah itu dengan hanya jarak berkisar 82 ribu mil (132 ribu kilometer). Jarak tersebut setara dengan sepertiga jarak antara bumi dan bulan.
"Ini adalah sekali dalam seumur hidup. Kami berharap menyaksikan dua atmosfer benda itu bertabrakan," ujar David Brain dari Universitas Laboratory for Atmospheric and Space Physics (LASP), Colorado, Amerika Serikat. (art)
source