Jakarta, Mencelupkan tangan ke minyak mendidih tanpa terluka adalah fenomena unik. Meski fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah, namun dianjurkan untuk tidak mencoba sendiri aksi berbahaya ini di rumah.
Kann Trichan, seorang pria berusia 50-an tahun sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan di Chiang Mai Thailand. Ia menggoreng sendiri semua barang dagangannya mulai dari ayam, tahu maupun berbagai bahan makanan lainnya yang bisa digoreng.
Namun tak seperti tukang gorengan pada umumnya, ayah dari 2 orang anak ini tidak pernah memakai sudip untuk mengambil gorengan. Dengan tangan kosong, ia mengambil ayam atau tahu langsung dari penggorengan berisi minyak mendidih yang suhunya mencapai 400c.
Anehnya tangannya tidak pernah melepuh atau mengalami luka bakar meski setiap hari dicelupkan ke dalam minyak panas tanpa pelindung. Telapak tangannya seolah sudah kebal, bahkan aksinya menjadi tontonan tersendiri yang menarik minat para pelanggannya.
Trichan menyadari kemampuan uniknya ini sejak 7 tahun silam, ketika ia sedang berjualan di bawah pohon mangga. Tanpa diduga, seekor tupai menjatuhkan sebutir mangga ke dalam penggorengan sehingga minyak panasnya tumpah dan mengenai sekujur tubuhnya.
"Saya pikir saya akan terluka parah. Tapi saya ingat ketika melihat di cermin dan menyangka akan banyak luka melepuh di kulit saya, ternyata tidak ada apa-apa di sana," kenang Trichan seperti dikutip dari DailyMail, Selasa (7/6/2011).
Sejak saat itu Trichan mulai melakukan eksperimen dengan mencelupkan tangannya ke dalam minyak, lalu menyadari dan mulai memanfaatkan kemampuan uniknya tersebut untuk menarik pelanggan. Bahkan para turis yang berkunjung ke Chiang Mai banyak yang tekesan dengan aksinya.
Kemampuan Trichan si manusia gorengan juga sudah mendapat pengakuan internasional. Saat ini ia tercatat sebagai pemegang rekor dunia Guinness of record untuk kecepatan mengambil ayam goreng dalam minyak bersuhu 480c dengan tangan kosong, sebanyak 20 potong dalam waktu 1 menit.
Penjelasan secara ilmiah
Dalam ilmu fisika, kemampuan Trichan disebut-sebut mirip dengan Leidenfrost effect yakni fenomena terbentuknya lapisan tipis pada cairan untuk mencegah pertukaran suhu. Efek ini terjadi secara spontan ketika cairan panas bersentuhan dengan massa atau benda dengan perbedaan suhu yang ekstrem.
Sebuah eksperimen yang dilakukan di situs Mythbustersresults berhasil membuktikan teori tersebut. Dalam eksperimen tersebut, relawan mencelupkan jari ke timbal yang dilelehkan pada suhu 454c setelah sebelumnya jari tersebut dibasahi dulu dengan air.
Sebuah video yang merekam eksperimen ini memang menunjukkan bahwa jari sang relawan sama sekali tidak mengalami luka bakar atau melepuh. Namun di bagian akhir video tersebut ada peringatan, dilarang melakukannya sendiri di rumah kecuali sudah tahu betul apa risikonya.
berikut ini adalah tukang goreng super serupa dari Indonesia tercinta kita bedanya, kali ini adalah ibu
Apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar "Gorontalo"? Sebagian mungkin teringat akan produksi jagung sehingga provinsi yang baru seumur jagung ini terkenal sebagai provinsi jagung. Namun pernahkah mendengar adanya seorang ibu pedagang pisang goreng yang membolak - balik pisang gorengnya di dalam minyak mendidih dengan tangannya? Ini mungkin yang tidak pernah Anda temukan di daerah lain. Adanya hanya di provinsi Gorontalo.
Pedagang pisang goreng ini, sering kali membuat orang yang melihatnya terheran - heran. Betapa tidak, dia menggoreng pisang tanpa menggunakan alat penggoreng di atas minyak kelapa yang mendidih. Orang sering menyapanya, Ta No'u. Warung pisang goreng Ta No'u berada di Jalan Raya Eyato No. 100, tidak jauh dari Masjid Baiturrahim yang bersejarah. Di tempat ini setiap harinya ramai dikunjungi oleh peminat pisang goreng.
Ta No'u akan sedikit merendah jika ditanya apakah mempunyai kemampuan luar biasa, menggoreng tanpa menggunakan alat penggoreng di atas minyak panas. Tapi kalau didesak, perempuan yang memang sejak dulu berprofesi sebagai penjual pisang goreng akan mulai memperagakan keunikannya. Dengan santai ia kemudian mencelupkan tangannya ke dalam minyak yang mendidih dan membolak - balik gorengannya. Ia juga dengan tanpa merasa panas memegang katel penggorengan dan api yang menyala dari kompor. Luar biasa, tangannya tidak sedikitpun melepuh.
Menurut ibu yang bernama asli Hartin Maliki itu, bakatnya yang unik itu didapat ketika sepuluh tahun yang lalu mendapat bisikan gaib suara perempuan untuk mencoba menggoreng dengan tangan langsung. Bakatnya itu telah membawanya ke Perancis selama 12 hari pada tahun 2008 yang lalu.
Menurutnya, atraksinya di Perancis mendapat sambutan masyarakat Paris secara luar biasa. Pisang goreng yang di Gorontalo dijual seharga Rp. 1.000,- di Perancis hasil tangan ajaibnya laku seharga 20 euro(kurang lebih Rp. 250.000,-/potong ). Dengan bangga ia pun pernah keliling Indonesia memperagakan bakatnya yang luar biasa. Tahun 2009, bakat tangannya membawanya ke Singapura, Malaysia, dan Jepang.
Keahlian menggoreng dengan tangan ini juga diturunkan kepada putrinya. Jadi kalau beliau sedang mendapat undangan mengooreng pisang ke luar kota, putrinya yang menggantikan berjualan gorengan(yang pastinya bukan pakai tangan langsung lagi gan ). Profesi apapun kalau dilakukan dengan sungguh - sungguh bisa mengantar kita Go International, termasuk profesi pedagang pisang goreng sekalipun.
On The Spot
Note: Kertas ini adalah pada saat ibu Ta No'u pameran di Malaysia, jadi jangan salah sangka ya |
Video :
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9007202